SUITABILITY OF THE CROPPING SYSTEM SOME VARIETIES OF MAIZE (Zea mays L.) AND SOYBEAN (Glycine max L.) WITH INTERCROPPING SYSTEM ON DRY LANDS

Xena Widya Iswara, Ami Suryawati, Nurngaini Nurngaini, Kristamtini Kristamtini

Abstract


Intercropping is an attempt from agriculture’s intensification program which purposes to obtain optimum yield and maintain soil’s fertility. This research aims to know whether intercropping systems have better crops and higher yields than monoculture systems. This research was conduct on May-August 2020 at Trengguno Kidul, Sidorejo, Ponjong, Gunung Kidul. The design of the experiment was arranged in a randomized block design (RBD) one factor and three blocks. One factor namely ST 1: soybean monoculture Dega variety, ST2: maize monoculture Dega 1 variety, ST 3: Maize monoculture Srikandi Ungu variety, ST 4: Intercropping system of soybean Dega 1variety with maize Pulut Uti 1 variety, ST 5: Intercropping system of soybean Dega 1 variety and maize Nasa 29 variety, ST 6: Intercropping system of soybean Dega 1 variety with maize Pulut Uri 1 variety, ST 7: Intercropping system of soybean Dega 1 variety and maize Srikandi Ungu variety. Data were analyzed statistically using SAS (Statistical Analysis System) ANOVA 5% and further tested with the Duncan test at a significant level of 5%. The results show soybean on monoculture system has better growth and yield than intercropping while on maize of Pulut Uri and Nasa 29 plant intercropping system has the same growth and yield than monoculture. Combination intercropping of maize variety namely Srikandi Ungu and Soybean variety namely Dega proved better growth and yield.


Keywords


Soybean, Maize, Intercropping, Variety

References


Ariyanto. 2015. Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Menjadi Permukiman di Kecamatan Pringsewu Tahun 2010-2014. FKIP. Universitas Lampung

Balai Pengakjian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. 2019. Turiman, efisiensi, dan Produktivitas lahan. http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=1122&Itemid=5. Diakses pada Tanggal 6 Juni 2020.

Chairudin, Efendi, dan Subaruddin. 2015. Dampak Naungan Terhadap Perubahan Karakter Agronomi Dan Morfo-Fisiologi Daun Pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Floratek 10:26-35.

Lestari, D., E. Turmundi, dan D. Suryati. 2019. Efisiensi Pemanfaatan Lahan pada Sistem Tumpangsari dengan Berbagai Jarak Tanam Jagung dan Varietas Kacang Hijau. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia 21: 82-90.

Marliah, A. Jumini, dan Jamilah. 2010. Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan pada Sistem Tumpangsari Beberapa Varietas Jagung Manis dengan Kacang Merah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil. Jurnal Agrista 14: 30-38.

Oktaviani W., Lizah K., dan Nyimas PI. 2020. Pengaruh Berbagai Varietas Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun Dan Kandungan Lignin Tanaman Jagung. Jurnal Nutrisi Ternak Teropis dan Ilmu Pakan 2: 60-70. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran.

Pithaloka, S.A., Sunyoto, M. Kamal, dan K.F. Hidayat. 2015. Pengaruh Kerapatan Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan Hasil berapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench). Jurnal Agrotek Tropika 3: 56-63. Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Polakitan, A. 2013. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan dengan Tumpangsari Kedelai dan Ubi Jalar. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara. Hlm 727-733.

Pratiwi Y.H. 2012. Produktifitas Kedelai (Glicine max L.) pada Sistem Tumpangsari Jagung (Zea mays L.) secara Deret Tambah. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sirajuddin, M. dan S.A. Lasmini. 2010. Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata) pada Berbagai Waktu Pemberian Pupuk Nitrogen dan Ketebalan Mulsa Jerami. Jurnal Agroland 17:184-191

Soverda, N., Y. Alia. 2016. Sistem Pertanaman Tumpangsari Antara beberapa Genotip Kedelai (Glycine max L. Merill) dengan Jagung Manis (Zea mays Var. Saccharatasturt) yang Ditanam secara Multi Rows. Jurnal Agrium 13: 27-34. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

Turmudi, E. 2002. Kajian Pertumbuhan dan Hasil Tanman dalam Sistem Tumpangsari jagung dengan Empat Kultivar Kedelai pada Berbagai Waktu Tanam. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 4: 89-96. Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Utomo, W., M. Astiningrum, Y.E. Susilowati. 2017. Pengaruh Mikoriza dan Jarak Tanam Terhadap Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays var. saccharata Sturt). Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropila 2:28-33.

Yuse D.P., S.Y. Tyasmoro., dan B. Guritno. 2016. Pengaruh Dosis Pupuk N dan Tanaman Sela Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) pada Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) yang Ditanam secara Tumpangsari. Jurnal: Produksi Tanaman 8: 617-623. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Yuwariah, Y., D. Ruswandi, A.W. Irwan. 2017. Pengaruh Pola Tanam Tumpangsari Jagung Dan Kedelai Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Hibrida dan Evaluasi Tumpangsari Di Arjasari Kabupaten Bandung. Jurnal Kultivasi 3: 514-521. Universitas Padjajaran




DOI: https://doi.org/10.31315/agrivet.v27i1.4690

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.31315/agrivet.v27i1.4690.g3668

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Indexed by: