RESPONSE OF THE GROWTH AND YIELD OF CIHERANG RICE (Oryza sativa L.) AND WEEDS ON THE DIFFERENT PLANTING METHODS AND WEEDING FREQUENCIES

Djoko Heru Pamungkas, Zamroni Zamroni, Suprih Sudradjat

Abstract


This study aimed to observe the growth and yield of Chiherang rice (Oryza sativa L) and weeds in response of different planting methods and weeding frequencies. We conducted the study in Semampir, Argorejo, Sedayu Sub-district, Bantul District on April until August, 2018. We arranged field study using randomized complete block design in 3x2 factorials with 3 times repetition. First factor was Jajar legowo (J) stratified as 3 levels; 2:1 (J1), 4:1 (J2), dan 6:1 (J3). Second factor was weeding frequency in 2 levels which were 2 times in 14 and 70 hst (P1) and 3 times in 14, 49 and 70 hst (P2). Observed variables include Ciherang rice growth (plant height, total tillers, percentage of productive tillers, fresh and dried weight of each plant), components of rice yield (grain dry weight of each harvest, percentage of filled grains, yield of each hectares), and weeds (type of weeds, fresh and dry weight of weeds). We analyzed results using variance analysis with significant level of 5%, followed with 5% DMRT test. We found that application of jajar legowo planting method and weeding frequency do not correlates with all growth and weeding frequency variables of Ciherang rice and weeds. 2:1, 4:1 and 6:1 jajar legowo planting methods do not show significant impact both on Ciherang rice growth and yield, and also weeds. Both 2 times (14 and 70 hst) and 3 times (14, 49 and 70 hst) also do not have significant impact on all variables observed.

Keywords: Jajar Legowo, Weeding Frequency, Ciherang Rice


Keywords


Jajar Legowo, Weeding Frequency, Ciherang Rice

Full Text:

PDF

References


Abdullah, S. 2000. Teknologi P-starter Dengan Sistem Tanam Legowo (Shaf) Pada Budidaya Padi Sawah. Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian dan Pengkajian Pertanian. Buku I. Sukarami, 21-22 Maret 2000. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian Bogor; h:76-81

Antralina, M. 2012. Karakteristik Gulma Dan Komponen Hasil Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Sistem SRI Pada Waktu Keberadaan Gulma yang Berbeda. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah. Vol.3. No.2. h: 27-35.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (BP3KP). 2007. Petunjuk Teknis Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Departemen Pertanian. Jakarta. 68 h

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (BP3KP). 2013. Sistem Tanam Legowo, Kementerian Pertanian. Sukamandi. 50 h.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). 2010. Petunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Terpadu. Jambi. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 97 h.

Direktorat Jendral Perkebunan (DitJenBunBun), 2017. Proyeksi Hasil Perkebunan dalam Mendukung Swasembada Pangan 2020. Seminar dan Lokakarya Alumni. Instiper.Yogyakarta. 29 h.

Gomez, K.A., dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Edisi Kedua. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press) Jakarta. 698 h.

Hidayat, S, DH. Pamungkas, dan SE. Prasetyowati, 2017. Pengaruh Sistem Tanam dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan, Hasil Padi Ciherang, Ikan dan Gulma Secara Minapadi. Jurnal Ilmiah Agroust.Vol.1, No. 2; 34-46.

Kusumawati, N. 2015. Preferensi Petani Terhadap Sistem Tanam Padi Jajar Legowo. Desa Tambakrejo Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. VOL. 11. No. 1: 75-91

Moenandir, J. 1998. Kompetisi Tanaman dan Gulma. CV.Barata. Malang. 96 h.

Mukhlis, E. 2000. Penampilan dan Komponen Keragaman Sifat Kuantitatif Galur-Galur Padi Sawah Dataran rendah Pada Berbagai Jarak Tanam. Tesis S2 Progam Pasca Sarjana Universitas Andalas. Padang. Tidak dipublikasikan 78 h

Nurkalis. 2015. Aplikasi Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.) Varietas Ciherang. Kabupaten Gunung Kidul. Daerah Istimewa Yogyakarta. 27 h

Nurlaili. 2011. Optimalisasi Cahaya Matahari pada Pertanaman Padi (Oryza sativa L.). System of Rice Intensification (SRI) Melalui Pendekatan Pengaturan Jarak Tanam. Agronobis Vol. 3, No. 5.: 65-74

Pamungkas, DH. 2011. Pengaruh Dosis dan Waktu Pemupukan Matalele (Azolla sp) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi IR 64.Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian AgroUPY Vol.3 (1):1-9. Juli 2011

Pamungkas, DH. 2004. Pengaruh Penyiangan dan Padat Tebar Ikan Gift (Oreochromis niloticus L.) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) IR-64.Jurnal ilmiah “Jurnal Gulma Tropika” No.1, Vol. 2; 20-29.

Sasmita, ER. dan H. Hardiastuti. 2017. Aplikasi Jenis Pupuk Pada Berbagai Sistem Tanam Jajar Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi. Jurnal Agrivet. . Vol. 23, No. 2; 24-33.

Suharno, 2013. Sistem Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) Salah Satu Upaya Peningkatan Produktivitas Padi. STTP Yogyakarta. Tidak dipublikasikan. 54 h

Sukman, Y. dan Yakup. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 56 h

Sutaryo, B., dan T. Sudaryono. 2012. Tanggap Sejumlah Genotipe Padi Terhadap Tiga Tingkat Kepadatan Tanaman. Jurnal Ilmiah Pertanian AGROS, Vol.1, No. 2; 26-37

Sutaryo, B dan DH. Pamungkas. 2017. Penampilan Hasil Gabah dan Komponen Agronomi Padi Hibrida di Godean, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Agroust.Vol.1, No. 1; 106-115

Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 58 h

Waluyo dan Suparwoto, 2017. Inpari Sebagai Varietas padi Alternatif Di Lahan Rawa Lebak Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah Agroust.Vol.1, No. 1; 91-105




DOI: https://doi.org/10.31315/agrivet.v24i2.4705

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/agrivet.v24i2.4705.g3391

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Indexed by: