EFEKTIFITAS Trichoderma harzianum YANG DIPERBANYAK PADA BERBAGAI MEDIA DAN WAKTU APLIKASI BERBEDA UNTUK PENGENDALIAN Colletotrichum spp. PADA BUAH CABAI

Endah Paramita Pratiwi, R.R. Rukmowati Brotodjojo, Chimayatus Solichah

Abstract


Cabai merupakan salah satu komoditas yang bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Budidaya cabai dihadapkan pada penyakit tanaman yang salah satunya yaitu penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum spp. Upaya pengendalian dengan Trichoderma harzianum diharapkan mampu menekan serangan patogen Colletotrichum spp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media T. harzianum yang terbaik dan waktu aplikasi yang tepat dalam mengendalikan Colletotrichum spp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman UPN “Veteran” Yogyakarta pada bulan Januari–April 2022. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian in-vitro digunakan 4 perlakuan media yaitu dedak, jagung, air kelapa, dan limbah cair tempe serta 1 perlakuan kontrol Colletotrichum spp. tanpa agen hayati.  T. harzianum dari media perbanyakan yang efektif pada uji in-vitro, dilakukan uji lanjut in-vivo  dengan perlakuan kontrol (tanpa fungisida dan agen hayati), Fungisida Propineb, T. harzianum sebelum inokulasi patogen, dan T. harzianum setelah inokulasi patogen. Parameter yang diamati pada uji in-vitro adalah persentase penghambatan (%) dan pada uji in-vivo adalah masa inkubasi (hari), kejadian penyakit (%), intensitas penyakit (%), dan AUDPC. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F ANOVA apabila hasil menunjukkan perlakuan berbeda  nyata kemudian dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%. Trichoderma harzianum yang diperbanyak pada media dedak efektif menekan patogen Colletotrichum spp. pada uji in-vitro, serta waktu aplikasi T. harzianum sebelum inokulasi patogen sama efektifnya dengan aplikasi T. harzianum setelah inokulasi patogen.

Keywords


Cabai, Colletotrichum spp., Antraknosa.

Full Text:

PDF

References


Anggraeni, W. , Wardoyo, E. R. P., & Rahmawati. 2019. Isolasi dan Identifikasi Jamur Pada Buah Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Yang Bergejala Antraknosa Dari Lahan Pertanian Di Dusun Jeruk. Protobiont. Vol. 8 (2) : 94 – 100.

Amaria, W., & Wardiana. 2014. Pengaruh waktu aplikasi dan jenis Trichoderma terhadap penyakit jamur akar putih pada bibit tanaman karet. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar. 1(1). 45–54.

Bruce, A.1991. Control of growth of wood decay Basiodiomycetes by Trichoderma spp. and other potentially antagonistic fungi. J. Forest Product. 41(2), 63-67.

Hightley, L. T. 1997. Control of wood decay by Trichoderma (Gliocladium) virens I. Antagonistic properties. Material and Organism. 31(2), 45-36.

Muliani, Y., Krestini, E.H., Anwar, A. 2019. Uji Antagonis Agensia Hayati Trichoderma spp. Terhadap Colletotrichum capsici Sydow Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabai Rawit Capsicum frustescens L. Agroscript. 1(1). 41-50.

Muslim, A. 2019. Pengendalian Hayati Patogen Tanaman dengan Mikroorganisme Antagonis. Palembang: Universitas Sriwijaya Press.

Nurbailis, Martinius, & Naipinta, R. 2017. Kesintasan Beberapa Jamur Antagonis pada Buah Cabai dan Potensinya dalam Menekan Penyakit Antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides. J. HPT Tropika. 17 (2).162-169.

Nuryanto, B. 2017. Pengendalian Penyakit Tanaman Padi Berwawasan Lingkungan Melalui Pengelolaan Komponen Epidemik. Jurnal Litbang Pertanian. 37 (2). 1-12.

Sarwono, E., Nurdin, M., & Prasetyo, J. 2013. Pengaruh Kitosan dan Trichoderma sp Terhadap Keparahan Penyakit Antraknosa (Colletortichum capsici S.) Pada Buah Cabai (Capsicum annum L.). J. Agrotek Tropika. 1(3). 336-340.

Sopialena. 2017. Setiga Penyakit Tanaman. Kalimantan Timur: Mulawarman University Press.

Sudantha, I. M. 1997. Pemanfaatan Jamur Trichoderma harzianum Sebagai Biofungisida Untuk Pengendalian Patogen Tular Tanah Pada Tanaman Kedelai dan Tanaman Semusim Lainnya di NTB. Penelitian Hibah Bersaing. Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Direktorat Pembinaan Penelitian dan pengabdian Pada Masyarakat Dirjen Dikti.

Sudirga, S. K. 2016. Isolasi dan Identifikasi Jamur Collectotrichum spp. Isolat PCS penyebab Penyakit Antraknosa pada Buah Cabai Besar (Capsicum annum L.) di Bali. Jurnal Metamorfosa. 30 (1): 23-30.

Surtikanti, & Yasin, M. 2009. Keefektifan entomopatogenik Beuveria bassiana Vuill. dari berbagai media tumbuh terhadap Spodoptera litura F. (Lepidoptera : Noctuidae) di Laboratorium. Prosiding Seminar Nasional Serealia. ISBN : 978-979-8940-27-9. Balai Penelitian Tanaman Serealia.

Wijaya, I., Oktarina., & Virdanuriza, M. 2011. Pembiakan Massal Jamur Trichoderma sp. pada Beberapa Media Tumbuh Sebagai Agen Hayati Pengendalian Penyakit Tanaman. J. Agritrop Ilmu – Ilmu Pertanian. 87:91.

Zamriyetti & S, Rambe. 2002. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril) pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Daun Grow More dan Waktu Pemangkasan. Medan: Fakultas Pertanian UNPAB.




DOI: https://doi.org/10.31315/agrivet.v28i2.7727

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/agrivet.v28i2.7727.g4982

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Indexed by: