Dampak dan Upaya Penanggulangan Terjadinya Abrasi Menggunakan Citra Satelit Studi Kasus Di Wilayah Pesisir Tanjung Benoa Bali

Dessy Apriyanti

Abstract


Kawasan pantai merupakan satu kawasan yang sangat dinamik begitu pula dengan garis pantainya. Garis pantai adalah
batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Perubahan terhadap garis pantai
adalah suatu proses tanpa henti (terus menerus) melalui berbagai proses baik pengikisan (abrasi) maupun penambahan
(akreasi) pantai yang diakibatkan oleh pergerakan sedimen, arus susur pantai ( longshore current), tindakan ombak dan
penggunaan tanah (Vreugdenhil , 1999). Tanjung adalah bagian daratan yang menjorok ke laut. Cakupan wilajah kajian
kami yakni mengambil wilayah di Tanjung Benoa, Bali. Banyak media massa di Bali saat ini yang memberitakan kondisi
Tanjung Benoa sangat memprihatinkan dan terus mengalami abrasi. Salah satu pendapat di media massa menyebutkan,
“Abrasi semakin hari semakin mengancam Tanjung Benoa. Kalau tidak segera direklamasi bisa berbahaya,” (Wayan
Ranten, Pos Bali). Namun dari berbagai pem beritaan di media massa, belum ada yang menyebutkan seberapa luas
sebenarnya abrasi yang sudah terjadi di daerah Tanjung Benoa tersebut hingga tahun 2017. Efek dari adanya abrasi ini
mengakibatkan tergerusnya lahan disekitar Tanjung Benoa, hal ini mengakibatkan rusaknya ekosistem di pesisir Tanjung
Benoa. Untuk mengetahuidan mempelajari peristiwa abrasi serta mengetahui berapa luasan daerah yang mengalami abrasi
yang terjadi di daerah sekitar Tanjung Benoa, dilakukan analysis multi temporal dengan pemantaua n menggunakan
bantuan teknologi penginraan jauh dengan waktu pemantauan yang berbeda atau multi temporal. Teknologi pengindraan
jauh yang digunakan yakni satelit. Citra satelit secara multitemporal dapat dianalysis menggunakan Sistem Informasi
Geografis (SIG) kemudian dilihat luas daerah yang mengalami abrasi di Tanjung Benoa. Dengan diketahui besarnya luas
daerah akibat abrasi tersebut, maka dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah setempat untuk mengambil tindakan
pencegahan abrasi pantai di Tanjung Beno a, agar tidak menjadi semakin parah.

Kata kunci: Abrasi, Tanjung Benoa, Citra satelit, SIG


Full Text:

PDF

References


Anonim.2013.Dukung Reklamasi warag Benoa Datangi Pemprov. http://posbali.com/dukung -reklamasi - warga- benoa-datangi- pemprov/ . Diakses pada 15.Oktober 2013.

Ardiansyah. (2015). Pengolahn Citra Penginderaan Jauh Menggunakan Envi 5.1 Dan Envi Lidar.

Jakarta, Pt. Labsig Inderaja Islim.

Arief,Muchlisin dkk.2011. Kajian Perubahan Garis Pantai Menggunakan Data Satelit Landsat di

Kabupaten Kendal . Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Digital [Online], Vol

Tersedia : http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_inderaja/article/view/1614. Diakses

pada 13 Oktober 2013

Badan Informasi Geospasial.2013. Data Hidrografi Dalam Pembangunan Wilayah Pesisir dan Laut.

http://www.bakosurtanal.go.id/berita - surta/show/workshop - dan- seminar- internasional -hidrografi. Diakses pada 5 Oktober 2013.

Badan Standarisasi Nasional, SNI 7645. Klasifikasi penutup Lahan. Jakarta, Badan Standarisasi

Nasional.

Bahtiar., D. (2007). Membandingkan hasil klasifikasi pada pembuatan peta penutup lahan. (Skripsi),

Bogor, Universitas Pakuan.

Haryani., P. (2011). Perubahan Penutup/Pengunaan lahan dan perubahan garis pantai di Das

Cipunagara dan Sekitarnya jawa barat. Bogor, Institute Pertanian Bogor.

Indarto, (2013). TEORI DAN PRAKTEK PENGINDERAAN JAUH. Yogyakarta, C.V ANDI OFFSET.

LAPAN. (2015). Pedoman Pengolahan Data dan Penginderaan Jauh Landsat 8 untuk Mangrove.

Jakarta, Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh.

Pamungkas., A. (2014). Pemantauan Perubahan Penutup Lahan Wilayah Pesisir Pantai Banten.

Bogor: UNIVERSITAS PAKUAN.

Putra., E. H. (2010). PENGINDERAAN JAUH DENGAN ERMAPPER. Manado, Graha Ilmu.

Sugi arto,Dwi Putro.2013.Cara Download Landsat 8 Gratis Melalui Earth Explorer USGS.

http://tnrawku.wordpress.com/2013/06/11/cara-download - landsat - 8- gratis- melalui -earthexplorer - usgs/. Diakses pada 10 Oktober 2013

Wolf, Paul R. 1993, Elemen Fotogrametri dengan Interpretasi foto Udara dan Penginderaan Jauh,

Penerjemah: Gunadi, Gunawan, T., Zuharnen, Edeisi kedua, Gadjah Mada University Pres,

Yogyakarta




DOI: https://doi.org/10.31315/imagi.v1i1.4732

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geomatika