Analisis Fault Fracture Density pada Potensi Panas Bumi Non-Vulkanik untuk Menentukan Recharge Area; Studi Kasus di Wilayah Lore Lindu, Sulawesi Tengah

Oki Kurniawan, S.T., M.T.

Abstract


Sulawesi memiliki lebih dari 76 lokasi yang potensial untuk dijadikan sebagai lapangan panas bumi dengan nilai potensi mencapai 3.229 Mwe. Namun, belum satupun dari lapangan panas bumi non-vulkanik di Sulawesi yang telah dikembangkan menjadi pembangkit listrik. Kawasan Lore Lindu merupakan salah satu lapangan panas bumi non-vulkanik yang menarik untuk dijadikan objek penelitian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas delineasi kelurusan berdasarkan peta SRTM, data topografi, dan data struktur geologi berupa kekar dan cermin sesar. Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode, antara lain Fault Fracture Density (FFD), analisis kemiringan lereng, dan kegiatan lapangan. Metode FFD telah sering digunakan pada studi awal dalam eksplorasi panas bumi. Metode ini memberi kita informasi mengenai zona dengan dengan densitas rekahan yang tinggi. Metode analisis kemiringan lereng bertujuan untuk menentukan catchment area. Metode kegiatan lapangan akan memberi informasi mengenai struktur geologi dan manifestasi panas bumi di permukaan. Dari hasil ketiga analisis tersebut dapat ditentukan tiga recharge area pada daerah penelitian, yaitu berada di area Kecamatan Rahmat, Kecamatan Kadidia di sekitar Sesar Kadidia, dan kawasan di sekitar mata air panas Koalarawa. Recharge area ini umumnya terdapat pada daerah perbukitan dengan nilai kemiringan lereng yang curam yang morfologinya dipengaruhi oleh struktur geologi.

Keywords


Potensi panas bumi non-vulkanik, Fault fracture density, Lore Lindu.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31315/imagi.v2i2.9417

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Oki Kurniawan, S.T., M.T.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.