Pengaruh Kehadiran Airtanah Terhadap Kerentanan Gerakan Massa di Daerah Kenalan dan Sekitarnya, Jawa Tengah

Boi Haris Siahaan, Sari Bahagiarti Kusumayudha, Heru Sigit Purwanto

Abstract


Daerah penelitian termasuk dalam wilayah desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, berada pada koordinat 110o11’05”-110o14’15” BT dan 7o37’45”-7o40’05”LS, morfologi lereng datar hingga curam, sehingga rawan terhadap bencana gerakan massa. Batuan tersusun atas Satuan breksi andesit Kaligesing, Satuan lava andesit Kaligesing, Satuan batugamping Jonggrangan, Satuan endapan koluvium, dan Satuan endapan alluvial. Tujuan penelitian adalah melakukan analisis pengaruh keberadaan airtanah terhadap kejadian gerakan massa, menentukan faktor meamanan lereng yang berpotensi longsor, dan menyusun peta kerentaan gerakan massa di daerah penelitian. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan survey lapangan.  Analisis kestabilan lereng dilakukan terhadap 6 lereng, dengan hasil 3 lereng stabil, dan 3 lereng labil. Dari zonasi kerentanan gerakan massa, didapatkan 3 zona kerentanan. Zona dengan tingkat kerentanan rendah menempati 30% lokasi penelitian dengan muka airtanah berada pada kedalaman >20, dan terdapat 6 kejadian longsor. Tingkat kerentanan sedang menempati 45% lokasi penelitian dengan muka airtanah berada pada kedalaman 7-25m, dan terdapat 21 kejadian longsor. Tingkat kerentanan tinggi menempati 25% lokasi penelitan dengan kedalaman muka airtanah berada pada kedalaman <7m, dan terdapat 38 kejadian longsor. Muka airtanah berperan besar dalam menurunkan nilai faktor keamanan lereng. Proporsi kejadian longsor banyak terjadi pada daerah dengan muka airtanah rendah/dangkal dan pada sistem akuifer antar butir.


Keywords


Airtanah, kerentanan, gerakan massa

References


Anonim, (2012).. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP).

Anonim, (2016). Risiko Bencana Indonesia. Direktorat Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB.

Anonim (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 22/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor, Kementerian PUPR.

Bowles, J.E. (1979). Physical and Geotechnical Properties of Soils. USA : McGraw-Hill Inc

Bronto, S. (2006). Fasies Gunung Api dan Aplikasinya. Indonesian Journal on Geoscience, 1(2), pp. 59–71. doi:10.17014/ijog.vol1no2.20061.

Effendi, A.M., Ariyoga, N.M. and Rizkianto, Y. (2018). Kontrol Struktur Terhadap Persebaran Batuan Pada Derah Pegunungan Menoreh, Borobudur, Magelang Jawa Tengah. Proceeding, Seminar Nasional Kebumian Ke-11 Perspektif Ilmu Kebumian Dalam Kajian Bencana Geologi Di Indonesia 5 – 6 September 2018, Grha Sabha Pramana, (September), pp. 6–8.

Gabriella, V. (2014). Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Fellenius : Studi Kasus: Kawasan Citraland. Jurnal Sipil Statik, 2(1), pp. 22–28. Available at http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/3920.

Harjanto, A. (2011). Vulkanostratigrafi di Daerah Kulonprogo dan Sekitarnya, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Magister Teknik Geologi, 4, pp. 1–18.

Kusumayudha, S.B. (2018). Mengenal Hidrogeologi Karst, Cetakan ke-2, Penerbit Pohon Cahaya, Yogyakarta

Kusumayudha, S.B. & Purwanto, H.S. (2021). Hydrogeological drives in mass transfers of Mount Telagalele and surrounding area, Banjarnegara Regency, Central Java, Indonesia, AIP Conference Proceedings 2363, 050012 (2021); https://doi.org/10.1063/5.0061060.

Paimin, Sukresno and Pramono, I.B. (2009). Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor. Balikpapan: Tropenbos International Indonesia Programme.

Permatasari, P. (2018). The Analysis of The Impact of Groundwater Towards Stability of Pit Slopes on The Lowwall and Highwall Using The Finite Element Method. Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL, 6(2), pp. 9–20.

Rahmad, R., Suib, S. and Nurman, A. (2018). Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Tingkat Ancaman Longsor Di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Majalah Geografi Indonesia, 32(1), p. 1. doi:10.22146/mgi.31882.




DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v11i1.11228

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.31315/jigp.v11i1.11228.g6456

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA