GEOLOGI DAN STUDI PENGARUH LITOLOGI TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DAERAH SIDOREJO, KECAMATAN LENDAH, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Yuni Khoiroh

Abstract




SARI - Daerah penelitian secara administratif meliputi Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian secara universal tranverse mercator (UTM) pada koordinat 413000 mE–
417000 mE dan 9122000mN–9128000mN, sedangkan secara geografis terletak pada koordinat S 7
0
53‟30”-S
0
7
0
56‟30” dan E 110
0
13‟0”-E 110
14‟30” yang mencakup 4x6 km
2
. Daerah penelitian dibagi menjadi 3 bentuk
asal, yaitu Satuan bentuk asal Struktural berupa subsatuan geomorfik perbukitan homoklin (S1) dan lereng
homoklin (S2), Satuan bentuk asal Fluvial berupa subsatuan geomorfik dataran aluvial (F1) dan tubuh sungai
(F2), Satuan bentuk asal Vulkanik berupa subsatuan geomorfik dataran fluvio vulkanik (V1), dengan pola
pengaliran subdendritik. Statigrafi daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan batuan dengan urutan paling tua ke
muda adalah Satuan kalkarenit Sentolo (Miosen Akhir-Pliosen Awal), Satuan batugamping-bioklastik Sentolo
(Pliosen Awal), satuan endapan vulkanik Merapi Muda (Plistosen-Resen), dan satuan endapan aluvial (Holosen-
Resen). Terdapat struktur antiklin dengan penamaan Upright Horizontal Fold. Litologi daerah penelitian
didominasi oleh kalkarenit 16,83 % (high porosity), batugamping bioklastik 15,78 % (high porosity), endapan
vulkanik material lepas hasil dari erosi batuan yang lebih tua juga memiliki tingkat kemampuan menyimpan air
yang baik 4-20 % (low-high porosity), dan endapan aluvial 4-20 % (low-high porosity) sehingga berdasarkan
urutan stratigrafinya tersebut, sistem akuifer di daerah penelitian merupakan sistem akuifer dengan porositas
antar butir (intergranular). Pada daerah penelitian dapat disimpulkan keterdapatan airtanah pada material lepas
memiliki sumber airtanah yang paling potensial dibandingkan dengan litologi yang mengandung karbonatan
yang akan berpengaruh terhadap ketinggian MAT dan kualitas airtanah. Berdasarkan hasil dari analisis
hidrokimia daerah penelitian terdiri atas empat tipe hidrokimia : Kalsium Bikarbonat Ca(HCO3)2, Natrium
Bikarbonat (NaHCO3), Kalsium Klorida (CaCl2) , dan Natrium Klorida (NaCl). Berdasarkan klasifikasi tipe
kimia air airtanah daerah penelitian termasuk ke dalam Area 5 (Tipe Kalsium Bikarbonat), dimana kekerasan
karbonat (alkalinitas sekunder) >50% yang artinya airtanah didominasi oleh alkali tanah dan asam lemah. Hasil
analisis kualitas airtanah daerah penelitian baik secara fisika dan kimia, sebagian besar kualitas airtanah di daerah
penelitian masih layak konsumsi, namun dibeberapa daerah terdapat airtanah yang tidak layak konsumsi yaitu
karena kadar DHL, TDS, Ca, Mg, Na, NO3, dan Cl yang melebihi standar baku mutu air seperti daerah Tuksono,
Ngentakrejo, Jatirejo, Tubin dan Kuwarakan. Daerah Tuksono dan Ngentakrejo merupakan daerah yang paling
tidak layak dikonsumsi airtanahnya, oleh karena itu airtanah yang akan dikonsumsi harus dilakukan Water
Treatment seperti Distilasi, Sand Filter, dan Water Softener sebelum di konsumsi.

Kata kunci : Universal Tranverse Mercator, Upright Horizontal Fold, high porosity, low-high porosity,
intergranular, Water Treatment, Distilasi, Sand Filter, Water Softener


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v1i2.5119

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jigp.v1i2.5119.g3696

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA