GEOLOGI DAN STUDI PROVENAN BATUPASIR KUARSA FORMASI NGRAYONG DAERAH NGULAHAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TAMBAKBOYO, KABUPATEN TUBAN, PROVINSI JAWA TIMUR

Heningtyas Rahadyan Basuki

Abstract



SARI - Daerah telitian secara administratif terletak ± 10 km sebelah timurlaut dari kota Blora, daerah
Ngulahan dan sekitarnya yang secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten
Tuban, Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis daerah telitian terletak pada koordinat 58500 mE – 591000 mE
dan 9237000 mN – 9242000 mN, yang tercakup dalam lembar Jojogan, lembar peta nomor 1509-221 berskala 1
: 12.500 dengan luasan daerah telitian 5 x 6km
2
. Secara geomorfik, daerah telitian dibagi menjadi tiga satuan
bentukan asal, yaitu bentukan asal Struktural yang terdiri dari subsatuan geomorfik Dataran Struktur
Terdenudasi (S1), dan subsatuan geomorfik Lembah Lipatan (S2),bentukan asal Karst yang terdiri dari
subsatuan geomorfikPerbukitan Karst (K1) dan bentukan asal Fluvial yang terdiri dari subsatuan geomorfik
Dataran Aluvial(F1). Pola pengaliran yang berkembang pada daerah telitian yaitu subdendritik, local
meandering dan trellis dengan stadia geomorfologi yang telah mencapai tahapan tua. Stratigrafi daerah telitian
terdiri dari tujuh satuan batuan, berturut-turut dari tua ke muda adalah Satuan batupasir Ngrayong, Satuan
batugamping Bulu, Satuan napal-pasiranWonocolo, Satuan napal Ledok,Satuan batugamping Ledok, Satuan
batugamping Paciran dan Satuan endapan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian
berupa struktur Antiklin dan Sinklin Bangko, Antiklin dan Sinklin Pule, Antiklin dan Sinklin Trantang, Sesar
Mendatar Gemulung, Sesar Mendatar Trantang, dan Sesar Naik Dolok dengan tegasan utama berarah utara –
selatan. Hasil analisa provenan batupasir kuarsa pada Formasi Ngrayong di Kabupaten Tuban, didapatkan 3
jenis mineral kuarsa dari batuan sumber yaitu jenis mineral kuarsa dari batuan plutonik, dari batuan
volkanikdan dari batuan metamorfik. Sesuai klasifikasi genetik (Krynine, 1940) pada Satuan batupasir
Ngrayong dari jumlah kuarsa sebanyak 609-681 untuk kelompok batupasir kuarsa, didapatkan mineral kuarsa
yang berasal dari batuan beku plutonik sebesar 71,88%-75,94%, batuan beku volkanik sebesar 8,93%-21,59%,
batuan metamorfik sebesar 1,53%-2,29% dan mineral feldspar sebesar 3,22%-6,01%. Dan dari jumlah butiran
mineral sebanyak 339-456 untuk Satuan batupasir Ngrayong kelompok gampingan, didapatkan mineral kuarsa
yang berasal dari batuan beku plutonik sebesar 53,55%-61,91%, batuan beku volkanik sebesar 2,35%-10,94%,
batuan metamorfik sebesar 0,41%-0,93% dan mineral feldspar sebesar 2,64%-5,23%. Dari analisa asal
provenan didapatkan kedudukan tektonika batuan sumber dari batupasir kuarsa Formasi Ngrayong berdasarkan
diagram segitiga Dickinson dan Suzcek (1979) adalah dari craton interior, sedangkan batuan induknya
diperkirakan berasal dari batuan beku plutonik dan metamorfik yang berada pada daerah beriklim lembab
(humid).

Kata Kunci: Provenan, Batupasir Kuarsa, Craton interior, Zona Rembang.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v1i2.5133

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jigp.v1i2.5133.g3701

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA