GEOLOGI DAN STUDI FASIES SATUAN BATUGAMPING WONOSARI, DAERAH PULEREJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BAKUNG, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.31315/jigp.v3i2.5172Abstract
SARI – Daerah penelitian secara administrasi terletak di Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa
Timur. Secara geografis daerah penelitian menempati koordinat X: 610171,178mE – 619171,178mE dan Y:
9080251,217mN – 9089251,217mN, dengan luas daerah penelitian 81 km
(9x9 km)
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan bentuk asal. Satuan bentuk asal Struktural terdiri dari
empat satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik perbukitan struktural (S1), satuan geomorfik lembah struktural
(S2), satuan geomorfik garis gawir sesar (S3), dan satuan geomofik perbukitan lipatan (S4). Satuan bentuk asal
denudasional terdiri atas satu satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik bukit terisolir (D1). Satuan bentuk asal
fluvial terdiri atas satu satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik tubuh sungai (F1). Satuan bentuk asal marine
terdiri dari dua satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik tebing terjal dan takik pantai (M1) dan satuan geomorfik
dataran pantai (M2). Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium, stratigrafi daerah penelitian
dibagi menjadi empat satuan batuan tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda sebagai berikut: satuan batupasirtufan
Nampol (Miosen Awal) ditindih secara selaras oleh satuan batugamping Wonosari (Miosen Tengah) dan
satuan endapan Aluvial-sungai menjemari dengan satuan endapan Aluvial-pantai (Holosen).
Untuk membagi jenis fasies yang ada pada daerah penelitian, penulis melakukan analisis fasies berdasarkan
litofasies yang dapat digunakan sebagai data untuk mengelompokkan dan menginterpretasi asosiasi fasies dan
lingkungannya. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan data lapangan yang dikombinasikan dengan
analisis petrografi, analisis etsa, analisis profil, dan pendekatan fasies dalam literatur yang sesuai dengan pola fasies
daerah penelitian. Penulis membagi fasies daerah penelitian menjadi 22 (dua puluh dua) litofasies.
Litofasies yang sudah dibagi kemudian dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) asosiasi fasies, yaitu: asosiasi fasies
Napal, Mudstone, Wackestone, Packstone, Grainstone, Rudstone, Bindstone, asosiasi fasies Mudstone, Wackestone,
Packstone, asosiasi fasies Coral Wackestone, Coral Packstone, Grainstone, Floatstone, Rudstone, dan asosiasi
fasies Framestone, Bafflestone, Bindstone.
2
Kata-kata Kunci : satuan batupasir-tufan Nampol, satuan batugamping Wonosari, litofasies, asosiasi fasies,
restricted platform, open platform
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut: Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Jurnal berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta. Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.