MENUJU SISTEM INFORMASI TIGA DIMENSI UNTUK MANAJEMEN GEDUNG (STUDI KASUS : GEDUNG LABTEK IX/C KAMPUS ITB BANDUNG )
DOI:
https://doi.org/10.31315/jigp.v4i1.5185Abstract
Sari - Semua gedung atau bangunan mempunyai beberapa bentuk pelayanan mekanik dan elektrik untuk
menyediakan kebutuhan fasilitas-fasilitas guna memelihara suatu lingkungan kerja yang nyaman. Pelayananpelayanan
tersebut harus dikendalikan oleh suatu alat yang pasti sehingga semua hal data fasilitas yang ada
dapat diketahui perkembangan,hal-hal tersebut misalnya, tersedia air panas yang cukup untuk kolam mandi di
kamar mandi, tersedia air panas di radiator untuk menjaga hawa ruangan tetap hangat, memanas dan
mendinginnya suhu ruangan akibat sistem ventilasi yang tersedia di semua ruangan. Pengontrolan semua hal
tersebut dengan tidak memperhatikan banyaknya penghuni-penghuni atau pilihan-pilihan individu. Tujuan dari
suatu Sistem Manajemen Gedung adalah untuk mengotomatiskan dan mengambil kendali beberapa operasi
pelayanan gedung dengan cara yang kemungkinannya paling efisien bagi occupiers/business, untuk mengetahui
dan mengatasi kendala-kendala yang ada di gedung dengan berbasis sistem informasi geografis tiga dimensi.
Melalui proses membentuk dan menampilkan gambaran bangunan secara tiga dimensi di permukaan tanah
dalam tingkat ketelitian dan detail informasi utilitis tertentu untuk kegiatan pengelolaan gedung sebagai bentuk
pemodelan menuju sistem informasi tiga dimensi. Dengan adanya hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
manfaat tentang gambaran umum yang dapat diaplikasikan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan
pengelolaan gedung dengan menggunakan sistem informasi tiga dimensi.
Kata-kata kunci: sistem manajemen gedung, utilitas, sistem informasi geografis, tiga dimensi
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut: Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Jurnal berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta. Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.