MELACAK TEMPAT TINGGAL (TRANSIT) HOMINID (MANUSIA PURBA) DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH BAGIAN SELATAN, INDONESIA

Corondus Danisworo

Abstract


Sari – Negara Indonesia adalah Negara yang sangat beruntung, khususnya Provinsi Jawa Tengah, karena
banyak ditemukan Fosil Hominid (Manusia Purba) dan Fosil vertebrata, yang tidak semua Negara atau
daerah di Indonesia ditemukan. Di Provinsi Jawa Tengah banyak ditemukan fosil-fosil Hominid dan fosil
vertebrata, seperti di daerah Sangiran Sragen, Trinil Ngawi, daerah sekitar Jawa Tengah bagian selatan. Semua
fosil ditemukan dalam keadaan tidak utuh dan ditemukan pada Formasi Bapang yang berupa batupasirkonglomeratan
dengan
fragmen
batuan
beku,
dan
di
beberapa
tempat
dengan
fragmen
batugamping
dan
caliche,

semen

karbonatan. Sistem pengendapan berupa meander river system. Ini mengindikasikan bahwa Fosil
Hominid sudah tidak insitu atau hidup dan matinya tidak di tempat ditemukan sekarang. Kemungkinan Hominid
hidupnya jauh dari tempat di temukannya. Metode penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengukuran
arah arus purba pada struktur sedimen cross bedding (silang siur) pada Formasi Bapang, yang menghasilkan
arah arus purbanya dari arah Selatan-Tenggara yang mengarah di Gunung Lawu.
Tempat Tinggal Hominid didefinisikan suatu tempat yang cukup nyaman untuk tinggal sementara dan terhindar
dari ancaman binatang buas. Untuk kehidupannya butuh air yang cukup memadai. Kesimpulan sementara bahwa
Tempat Tinggal Hominid berada di suatu Goa yang dekat dengan sungai besar dan di dalamnya ditemukan
artefak (alat bantu kehidupan Hominid)
Kandidat tempat tinggal Hominid di Gunung Lawu adalah Goa Tlorong, berupa Goa gamping dengan dikelilingi
lembah-lembah sungai, yang mengarah ke tempat-tempat ditemukannya fosil Hominid dan fosil vertebrata.

Kata-kata Kunci: Fosil Hominid, tidak insitu, meander river system, arah arus purba, goa gamping




DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v5i1.5199

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA