GEOLOGI DAN PENGARUH ALTERASI TERHADAP POTENSI GERAKAN TANAH DAERAH CITOREK KIDUL, KECAMATAN CIBEBER, KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN

Rizky Samodro Putro

Abstract


SARI - Secara adminstratif daerah telitian berada pada Daerah Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten. Secara astronomis Daerah Citorek Kidul terletak pada koordinat UTM (Universal Transverse
Mercator) Zona 48 S yaitu X : 645500mE- 648500mE dan Y : 9255500 mN- 9258500 mN.
Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, Daerah Citorek Kidul dibagi menjadi 6 satuan geomorfik yaitu : Perbukitan
Vulkanik Terdenudasi (V24), Lereng Vulkanik (V25), Dataran Vulkanik (V26), Gosong Lengkung Dalam (F12),
Gosong Sungai (F13), Tubuh Sungai (F22).
Stratigrafi Daerah Citorek Kidul dibagi menjadi 3 dari tua ke muda yaitu : satuan batulapili Citorek (Tpbci) berumur
Pliosen, satuan tuf (Tpt) berumur Pliosen dan satuan endapan aluvial (Kha) berumur Resen.
Berdasarkan hasil analisis pengukuran arah umum kekar, tegasan utama maksimum Daerah Citorek Kidul dibagi
menjadi 1 yaitu tegasan utama timurlaut-baratdaya (NE-SW). Struktur geologi yang berkembang dibagi menjadi 1
periode. Pliosen Akhir berarah baratlaut-tenggara (NW-SE) yang diwakili oleh sesar mendatar kiri Citaraje (NW-SE)
dan sesar mendatar kanan naik Cisuwen (NW-SE). Kemudian berarah timurlaut – baratdaya sesar mendatar kanan naik
Cijarab (NE-SW).
Himpunan mineral yang dijumpai di lapangan dapat dibagi menjadi 2 zonasi alterasi yaitu, zona alterasi mineral illitmontmorilonit-kuarsa

(argilik) dan zona alterasi klorit (kloritisasi). Mineralisasi yang terdapat di daerah penelitian
antara lain adalah pirit. litologi di sepanjang Daerah Citorek Kidul telah mengalami alterasi yang cukup intensif berupa
alterasi tipe kloritisasi dan argilik. Selain itu, Daerah Citorek Kidul memiliki kemiringan lereng yang cukup curam
yaitu berkisar antara 16-35 derajat, hal tersebut merupakan salah satu faktor mendukung terjadinya bencana gerakan
tanah selain karena pengaruh alterasi argilik.
Berdasarkan analisa X-ray diffraction dari sampel yang diambil dari lokasi penelitian, sehingga dapat disimpulkan
bahwa gerakan tanah yang terjadi di lokasi penelitian salah satu faktornya disebabkan karena kontrol mineral lempung,
seperti illit dan montmorilonit. Kehadiran illit dan montmorilonit pada Daerah Citorek Kidul menjadi salah satu faktor
pemicu terjadinya gerakan tanah pada daerah ini. Kandungan mineral lempung seperti illit dan montmorilonit pada
batuan bersifat impermeable menyebabkan tanah kedap air sehingga batuan di atasnya menjadi longsor.

Kata - kata kunci: Alterasi, Longsor, Citorek Kidul




DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v6i1.5211

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA