MONITORING SERTA ANALISIS PERGERAKAN HORIZONTAL DAN VERTIKAL BENDUNGAN WADUK SERMO KULONPROGO TAHUN 2019

Ediyanto Ediyanto

Abstract


SARI – Bendungan adalah suatu bangunan penampung air yang dibentuk dari berbagai batuan, tanah dan juga beton.
Bendungan dibangun untuk menahan laju air, sehingga menjadi waduk. Salah satu waduk yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah Waduk Sermo dan telah dioperasikan sejak tahun 1996. Waduk ini terletak di wilayah Desa
Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Yogyakarta, Indonesia. Wilayah cakupan Waduk
Sermo berada pada 110°1' sampai 110°16' Bujur Timur dan 7°38' sampai dengan 7°59' Lintang Selatan. Waduk Sermo
merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Kulonprogo, yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20
November 1996 dengan membendung Sungai Ngrancah. Konstruksi waduk berukuran lebar atas 8 m, lebar bawah 250
m, panjang 190 m, dan tinggi 56 m (Balai Pengelola Sumber Daya Air dan Sungai Provinsi DIY, 2017).
Waduk Sermo memiliki berbagai macam fungsi dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Fungsi utamanya
adalah sebagai penampung air yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk air bersih, irigasi
atau pengairan, serta pencegah banjir. Seperti diketahui bahwa tubuh bendungan mengalami tekanan dari efek tekanan
air waduk. Akibat gaya tekanan ini maka tubuh bendungan kemungkinan dapat mengalami pergerakan berupa
pergerakan baik itu ke arah horizontal maupun ke arah vertikal. Apabila terjadi pergerakan yang cukup besar
mengakibatkan banyak kerugian seperti terjadinya keretakan pada struktur bangunan bendungan, longsor, kerugian
finansial dan bahkan korban jiwa.
Bendungan memiliki peranan yang cukup penting bagi kehidupan masyarakat, sehingga diperlukan suatu metode
pemeliharaan dan perawatan yang memadai untuk menghindari kerusakan pada bendungan tersebut. Macam-macam
metode pemantauan pergerakan, yaitu metode geodetik dan metode non geodetik. Salah satu metode geodetik untuk
pemeliharaan dan perawatan tersebut adalah dengan melakukan pemantauan pergerakan tiga dimensi (3D) pada tubuh
bendungan. Pergerakan mungkin disebabkan oleh gempa bumi, retakan, pergerakan lempeng, level air tinggi dan
rendah, rembesan atau kebocoran.

Kata-kata kunci : Bendungan, Geodetik, Pergerakan Tiga Dimensi (3D).




DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v7i2.5217

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA