GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG DAERAH DESA TURUS DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KEMIRI, KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH

Christoporus Galih Gaharu

Abstract


Sari – Penelitian ini secara administratif dilakukan di Desa Turus dan sekitarnya, Kecamatan Kemiri,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini seperti pemetaan geologi
permukaan, penampang stratigrafi terukur, analisis paleontologi, analisis petrografi, analisis kestabilan lereng,
dan pembuatan peta rawan bencana dan penanggulangannya. Ditemukan tiga satuan bentuk lahan di daerah
penelitian berupa satuan bentuk lahan perbukitan bergelombang tinggi, satuan bentuk lahan perbukitan
bergelombang lemah, dan satuan bentuk lahan dataran aluvial. Daerah penelitian terdiri dari tiga satuan batuan
dari tua ke muda adalah satuan breksi Halang dengan umur Miosen, satuan batupasir Halang dengan umur
Miosen-Pliosen dan yang terakhir satuan batupasir-tufan Halang dengan umur Miosen-Pliosen. Struktur geologi
pada daerah penelitian berupa kumpulan kekar gerus dengan orientasi tegasan barat-timur, sesar mendatar kanan
dengan arah tegasan barat daya-timur laut, dan sesar mendatar kiri dengan arah tegasan barat daya-timur laut.
Analisis kestabilan lereng daerah penelitian menggunakan metode kesetimbangan batas dengan analisis
keruntuhan untuk tanah menggunakan metode lingkaran Mohr dan untuk batuan menggunakan metode Hoek
dan Brown. Untuk analisis nilai faktor keamanan, peneliti menggunakan metode Morgenstern dan Price. Setelah
menganalisis data menggunakan software Dips 6.0 didapatkan nilai faktor keamanan pada tiap lereng. Lereng
tanah1 mendapatkan nilai faktor keamanan 0,69 dan termasuk dalam kelas kritis. Lereng tanah 2 mendapatkan
nilai faktor keamanan 1,613 dan termasuk dalam kelas stabil. Lereng tanah 3 mendapatkan nilai faktor
keamanan 1,906 dan termasuk dalam kelas stabil. Lereng tanah 4 mendapatkan nilai faktor keamanan 0,72 dan
termasuk dalam kelas kritis. Lereng tanah 5 mendapatkan nilai faktor keamanan 1,462 dan termasuk dalam
kelas labil. Lereng tanah 6 mendapatkan nilai faktor keamanan 1,5 dan termasuk dalam kelas labil. Lereng
batuan 1 mendapatkan nilai faktor keamanan 3,63 dan termasuk dalam kelas stabil.
Peta tingkat kerawanan bencana longsor dibuat mengguakan software ArcGis dengan parameterparameter
sebagai
berikut;
curah
hujan,
tebal
tanah,
jenis
tanah,
kelerengan,
faktor
keamanan,
tipe
batuan
dan

jarak

dari struktur sesar. Pembobotan terhadap tiap parameter berdasarkan Rawan Bencana Indonesia 2015.
Pembagian tingkat kerawanan bencana tanah longsor dibagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah
dengan dominasi tingkat kerawanan bencana longsor pada daerah penelitian adalah rendah.

Kata-kata kunci : Purworejo, lereng, longsor.




DOI: https://doi.org/10.31315/jigp.v7i1.5235

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA