PROSES PENGECORAN LOGAM DAN ANALISA CACAT

Authors

  • Anton Sudiyanto Universitas Pembangunan Nasional"Veteran"Yogyakarta
  • Najmullah Ash Shiddiq Universitas Pembangunan Nasional"Veteran"Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31315/jmept.v1i1.5010

Keywords:

Pengecoran logam, Cacat produk, Pulley B3x6”.

Abstract

Pengecoran logam merupakan suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Dalam industri pengecoran logam, cacat merupakan hal yang dapat menurunkan produktifitas dan efektifitas produsi dari suatu produk. Cacat dapat mengakibatkan produk menjadi tidak berfungsi dengan semestinya ataupun akan berpengaruh terhadap umur dari alat dan bahkan dapat membahayakan penggunanya. Pada proses pengecoran Pulley B3x6”, terdiri dari beberapa tahapan proses dimulai dengan proses persiapan bahan baku, pembuatan cetakan, peleburan bahan, pencetakan produk, dan finishing produk. Pada proses pengecoran,  terdapat beberapa jenis cacat yang ditemukan dengan analisia secara visual dan dapat diketahui penyebab serta upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahannya. Cacat yang ditemukan diantaranya, cacat rongga udara yang disebabkan karena adanya gas yang terperangkap dalam cetakan, solusinya pemberian saluran pembuangan gas yang baik dan rapi. Cacat kurang isi disebabkan kurangnya lelehan logam yang mengisi pola cetakan, solusinya ladel pada saat penuangan harus diukur terlebih dahulu. Cacat permukaan kasar disebabkan pasir cetakan yang tidak seragam, solusinya melakukan pengayakan agar pasir cetakan benar-benar seragam. Cacat yang terjadi dalam industri pengecoran logam, sebagian besar disebabkan kesalahan dalam pengerjaanya, dan tidak menggunakan parameter yang jelas pada setiap tahapan prosesnya. Perlunya standarisasi dan pelatihan pada setiap proses untuk meminimalisir adanya cacat pada produk pengecoran.

References

Ahyari, A. (2002). Manajemen Produksi. Yogyakarta: BPFE.

Arif, A. (2011). Quality Assurance Dengan Metode Quality Function Deployment: Konsep Implementasi Pada Isntitusi Perguruan Tinggl. Jurnal Akuntansi Universitas Jember.

Gasperz, V. (2002). Total Quality Management. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2001). Manajemen Biaya: Akuntansi dan. AS: Penerbitan South-Western College.

Sai dkk. 2017. A Critical Review on Casting Types and Defects. India: 2017 IJSRSET Volume 3, Issue 2.

Saputro, R., Winarni, & Yusuf, M. (2016). Pendekatan Six Sigma, FMEA, Dan Kaizen Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Produksi Pengecoran Logam DI PT. Mitra Rekatama Mandiri. Jurnal Rekayasa dan Inovasi Teknik Industri, Vol. 4 No. 1.

Tjiptono, f. (2007). Manajemen Jasa. Yogyakarta: ANDI.

Tjiptono, F., Chandra, & Gregorius. (2005). Pelayanan, kualitas, dan kepuasan. Yogyakarta: Andi.

Rajesh Rajkolhe, & J.G. Khan, (2014), Defects Causes and Their Remedies in Casting Process, Shri Sant Gajanan Maharaj College of Engineering.

Windari, R. A. (2015). Pertanggungjawaban mutlak (Strict Liability) dalam hukum perlindungan konsumen. Jurnal Komunikasi Hukum, Vol. 1 No. 1.

Downloads

Published

2022-01-11

Issue

Section

Articles