AKTIVITAS DIPLOMASI DIGITAL DALAM MANAJEMEN BENCANA: STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, INDONESIA DAN FUKUSHIMA, JEPANG
Abstract
Penelitian ini membahas aktivitas diplomasi digital dalam manajemen bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Fukushima. Penelitian ini fokus pada tiga pokok bahasan: kebijakan penanggulangan bencana, peran lembaga pemerintahan dalam manajemen bencana, dan komparasi aktivitas diplomasi digital melalui twitter dalam 3 tahapan manajemen bencana, yakni pra bencana, pada saat terjadinya bencana, dan pasca bencana. Penelitian ini menggunakan konsep diplomasi digital dengan metodologi penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung, penulis juga menggunakan data sekunder yang berasal dari website resmi pemerintah, jurnal, dan berita online. Penelitian ini menemukan bahwa aktivitas diplomasi digital dalam manajemen bencana di DIY dan Jepang dilakukan secara terstruktur di lembaga pemerintahan. Aktivitas diplomasi digital di kedua bencana sama-sama memanfaatkan media sosial berupa twitter melalui media sosial, dan di dukung dengan website dan aplikasi yang dibuat oleh pemerintah. Di DIY menggunakan platform Whatshaap sebagai komunikasi virtual, sedangkan di Jepang menggunakan platform Line. Penelitian ini menemukan bahwa aktivitas diplomasi digital melalui twitter di DIY terjadi pasca bencana letusan gunung Merapi 2010 dan mitigasi bencana untuk mengantisipasi erupsi berikutnya dengan akun @pusdalopssleman dan @BPPTKG, sedangkan pada saat gempa bumi di Jepang tahun 2011 paling masif digunakan pada tahapan proses tanggap darurat sebagai respon membantu para korban dengan akun pemerintah @JPN_PMO.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31315/jsdk.v13i1.4367
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jsdk.v13i1.4367.g3235
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan indexed by: