PENGUATAN PERAN POLITIK PEREMPUAN DI NEGARA DUNIA KETIGA : STUDI KASUS DI BANGLADESH

Herti Agusma Thaharah, Lucitania Rizky

Abstract


Penelitian ini membahas tentang penguatan peran polik perempuan di Bangladesh. Penulis menggunakan teori feminisme liberal sebagai landasan pemikiran untuk menganalisa proses keberhasilan peran politik perempuan di Bangladesh. Feminisme liberal merupakan teori yang menjelaskan bahwa perempuan mendapatkan hak yang sama seperti hak yang didapatkan oleh kaum laki-laki. Menekankan adanya kebebasan dalam proses pengambilan keputusan serta terbebas dari sistem diskriminatif seperti patriarki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana dalam proses penelitian, penulis melakukan pengumpulan data menggunakan teknik studi kepustakaan dan sumber daring (internet). Penelitian ini menemukan bahwa, keberhasilan Bangladesh dalam melakukan penguatan politik perempuan, dilatarbelakangi oleh kehadiran dua aktor penting pengusung berbagai gerakan pemberdayaan perempuan. Kedua aktor tersebut adalah, Liga Awami dan Organisasi Mahila Parishad. Berhasil membawa Bangladesh sebagai satu-satunya Negara Dunia Ketiga dari wilayah Asia Selatan yang masuk dalam 100 besar isu gender gap global dari 165 negara. Memiliki prestasi terbaik dari negara Dunia Ketiga lainnya dalam pemberdayaan politik perempuan selama 7 kali berturut-turut sejak tahun 2014. Meningkatnya jumlah partisipasi perempuan di kursi politik, juga berhasil menjadikan Bangladesh sebagai negara percontohan bagi Negara Dunia Ketiga dalam menyelesaikan masalah isu gender gap, khususnya dalam partisipasi perempuan di bidang politik.

Keywords: Bangladesh, Feminisme liberal, Gender, Negara Dunia Ketiga, Politik perempuan.




DOI: https://doi.org/10.31315/jsdk.v14i1.6376

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.31315/jsdk.v14i1.6376.g4444

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 


 Jurnal Studi Diplomasi dan Keamanan indexed by: