Dinamika Diplomasi Indonesia Terkait Pemenuhan Akses Pendidikan Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia
DOI:
https://doi.org/10.31315/jsdk.v15i2.8393Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana diplomasi pemerintah Indonesia dalam memberikan akses pendidikan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mayoritas berstatus undocumented di perkebunan kelapa sawit Sarawak Malaysia melalui Community Learning Center (CLC) karena anak-anak tersebut memiliki hak untuk memperoleh pendidikan dasar yang layak. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dibuatlah rumusan penelitian yaitu “bagaimana diplomasi pemerintah Indonesia dalam menangani masalah pendidikan anak PMI undocumented di Sarawak Malaysia?” Dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang bersumber dari data primer, sekunder dan tersier. Penelitian ini mengimplementasikan konsep kepentingan nasional dan diplomasi multi jalur yang meliputi jalur pertama atau pemerintah juga jalur ketiga atau kelompok bisnis untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam artikel jurnal ini. Temuan yang didapat dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa pemerintah Indonesia melakukan diplomasi yang relatif panjang dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan CLC di Sarawak Malaysia yang merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah Indonesia dalam memenuhi pendidikan anak PMI yang mayoritas undocumented dimanapun mereka berada.
Kata Kunci: Pemerintah Indonesia, Malaysia, Sarawak, Pendidikan, Community Learning Center (CLC)
Downloads
Published
Issue
Section
License
1. Copyright of this journal is possession of Editorial Board and Journal Manager, by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author.
2. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Atribusi-Non Commercial-No Derivative (CC BY-NC-SA), implies that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (printed/electronic) are open access for educational purposes, research, and library. Other than the aims mentioned above, editorial board is not responsible for copyright violation