KAJIAN ERODIBILITAS TANAH PADA BEBERAPA SUB GROUP TANAH DI KECAMATAN SEMIN

Authors

  • Dwi Kurnia Sandi Prodi Agroteknologi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Djoko Mulyanto Prodi Ilmu Tanah, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Dyah Arbiwati Prodi Ilmu Tanah, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31315/jta.v16i2.3986

Keywords:

erodibilitas, Kecamatan Semin, sub group tanah

Abstract

Kehilangan tanah yang dipicu oleh erosi air merupakan masalah utama yang menyebabkan beberapa masalah lingkungan. Erosi tanah berkontribusi pada hilangnya kesuburan dan penurunan kualitas sumber daya tanah. Salah satu komponen yang berperan penting dalam proses erosi tanah adalah erodibilitas tanah, yakni kepekaan tanah terhadap erosi. Wilayah Kecamatan Semin memiliki 4 sub group tanah yaitu Typic Hapluderts, Typic Eutropepts, Typic Troporthents dan Lithic Haplustols. Keempat sub group tanah tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai erodibilitas pada setiap sub group tanah yang terdapat di Kecamatan Semin. Penelitian ini menggunakan Metode Survey, pengambilan sampel tanah secara Purposive berdasarkan Peta Satuan Lahan Kecamatan Semin. Pengamatan struktur tanah dan pengambilan sampel tanah yang akan dianalisis dilakukan dengan cara membuat mini pit dan menggunakan ring sampler. Analisis data erodibilitas tanah dilakukan dengan menggunakan persamaan Weischmeier 1978 yaitu 100 K = 1,292 [2,1 M1,14  (10-4) (12-a) + 3,25 (b-2) + 2,5 (c-3)]. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai erodibilitas tertinggi pada sub group tanah Typic Troporthents yakni 0,730 dengan kisaran sangat tinggi yang terletak pada kemiringan lereng landai, sedangkan nilai erodibilitas terendah pada sub group  Typic Hapluderts yaitu 0,184 dengan status rendah pada kemiringan lereng agak curam. Secara umum urutan besarnya nilai erodibilitas pada lereng yang relatif sama adalah: Typic Troporthents > Lithic Haplustols > Typic Eutropepts > Typic Hapluderts. Secara umum semakin tinggi kelerengan pada sub grup yang sama, erodibilitasnya  semakin meningkat. Faktor yang menentukan nilai erodibilitas tanah adalah bahan organik dan tekstur tanah khususnya fraksi lempung, debu dan pasir sangat halus.

 

References

Bryan, R.B., Govers, G., Poesen, J., 1989. The concept of soil erodibility and some problems of assessment and application. Catena 16, 393–412.

De Ploey, J. and J. Poesen. 1985. Aggregate stability, runoff generation and Interrill erosion. pp. 99-120. In: K.S. Richards, R.R. Amett, and S. Ellis (eds.), Geomorphology and Soils. Allen and Unwin, London, England.

Dusan, Z., 1982. Soil Erosion. : Development in Soil Science, 10. Elsevier, Amsterdam.

PPTA. 2001. Peta Tanah Kecamatan Semin skala 1:50.000. Badan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat: Bogor.

Soil Survey Staff. 2014. Kunci Taksonomi Tanah. Edisi Ketiga, 2014. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Subagyono, K. Ai Dariah, dan J.E. Surmain. 2004. Pengelolaan air pada tanah sawah. Puslitbangtanak. Bogor.

Wischmeier W. H, and Smith, D. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses, Agriculture Hand Book. No. 282. USDA: Washington DC.

Wang, B; F. Zheng; Mathias J.M. Römkens; F. Darboux. 2013. Soil erodibility for water erosion: A perspective and Chinese experiences. Geomorphology 187: 1–10

Downloads

Published

2020-11-28

Issue

Section

Artikel