TINJAUAN ASPEK KEREKAYASAAN PADA RANCANGAN TEROWONGAN UNTUK SIPIL DAN TAMBANG

S. Koesnaryo, Tien Veny Vera, Ardya Pramesti Putri Arindry, Muhammad Cholid

Abstract


Pentingnya konsep rancangan dalam membangun terowongan sipil dan tambang, keduanya memiliki dasar yang sama, yaitu berada dibawah permukaan tanah. Kondisi topografi Indonesia yang memiliki banyak kontur pegunungan dan kondisi geologi yang kaya akan mineral tambang dinilai memberikan potensi besar dan tantangan untuk perkembangan teknologi terowongan sipil dan tambang di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, metode konstruksi dan metode rancangan, persamaan dan perbedaan rancangan antara terowongan sipil dan tambang. Secara garis besar, perbedaan karateristik terowongan sipil dan tambang adalah aspek tujuan/fungsi. Terowongan sipil bertujuan untuk jalur transportasi kendaraan, sedangkan terowongan tambang bertujuan untuk mengambil galian tambang yang ada di bawah tanah, dengan kedalaman yang mengikuti endapan mineral berada. Keduanya memiliki kesamaan yaitu sama-sama berada di bawah tanah, sehingga membutuhkan tahapan rancangan terowongan yang detil mulai dari penentuan rute dan alignment, evaluasi kondisi geologi, geoteknik dan hidrogeologi, perencanaan portal, penentuan metode penggalian dan sistem perkuatan, dinding terowongan, fasilitas terowongan dan evaluasi pengaruh pada daerah sekitar.

Keywords


Terowongan sipil; terowongan tambang; metode; konstruksi

Full Text:

PDF

References


Barton, N., Lien, R., & Lunde, J. (1974). Engineering classificatio n of rock masses for the design of tunnel support- Rock Mechanics (6th ed.).

Bieniawski, Z. T. (1984). Rock Mechanics Design in Mining and Tunneling.

Harry, W. (2004). Diklat Pengenalan Pertambangan Bagi Aparatur Non Teknis Di Kabupaten Sumatera Barat.

Hoek, E. ., & Brown, E. . T. (1980). Underground Excavations in Rock, The Institution Of Mining And Metallurgy. E & FN Spon.

JICA, R. D. A. (RDA) J. I. C. A. (2018). Guideline for Design of Road Tunnel. Technical Assistance for Improvement of Capacity for Planning of Road Tunnels Japan - Sri Lanka.

L’Ecclairage, C. I. de. (2004). CIE Technical Report : Guide for Lighting Road Tunnel and Underpasses CIE 88-2004 (Vol. 2).

Rahardjo, P. P. (2004). Teknik Terowongan. Bandung. Universitas Parahyangan Bandung.

Rai, M. A., Kramadibrata, S. dan Wattimena, R. K. (2014). Mekanika Batuan. ITB.

Sauer, G. (1988). When an invention is something new: from practice to theory in tunnelling. Transactions of the Institution of Mining & Metallurgy, 97, A94–A108.

Schwarz, L., Eder, S., Mattle, B., & Hammer, H. (2004). Austrian Guideline for Geomechanical Design of Tunnels - Necessity for Cooperation between Geologists, Geotechnical and Civil Engineers. Lecture Notes in Earth Sciences, 104. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-3- 540-39918-6_5

Tampubolon, A. H. (2007). Studi Analisis Pengaruh Pembangunan Terowongan MRT terhadap Lingkungan Sekitar dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga.




DOI: https://doi.org/10.31315/jtp.v8i1.9131

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 S. Koesnaryo, Tien Veny Vera, Ardya Pramesti Putri Arindry, Muhammad Cholid

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

INDEXING SERVICES

    

  

Alamat: Jl. Pajajaran Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta 55283
Telp./ Fax. (0274) 486702, Email:jurnaljtp@gmail.com

 

View My Stats