Pemanfaatan Rawa Buatan (Conctructed Wetland) dengan Menggunakan Tanaman Lembang (Typha Angustifolia) untuk Remediasi di Wilayah Tambang
DOI:
https://doi.org/10.31315/jtp.v8i2.9288Keywords:
Air Asam Tambang, Rawa Buatan, Typha AngustifoliaAbstract
Air asam tambang (AAT) adalah salah satu produk dari kegiatan penambangan yang dapat menimbulkan gangguan pada lingkungan. Air asam tambang ini terjadi akibat adannya paparan mineral sulfida seperti pirit oleh air dan udara yang kemudian terjadi oksidasi dan menghasilkan sulfat yang bersifat asam. Kondisi ini sangat tidak baik bagi lingkungan dan perlu dilakukan remediasi untuk mengurangi cemaran pada lingkungan tersebut. Metode yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode aktif dan pasif. Metode aktif dilakukan dengan penambangan senyawa alkali pada air maupun tanah yang mengalami pencemaran. Sementara metode pasif dilakukan dengan memanfaatkan kondisi alami wilayah untuk melakukan remediasi baik secara biologis. Pada penelitian ini dilakukan metode secara aktif dengan membuat rawa buatan/ Conctructed Wetland (CW) yang ditanami lembang (Typha Angustifolia). Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman lembang ini merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pitoremediasi pada lahan pertambangan dimana dapat menurunkan kadar Fe dan Mn yang merupakan logam yang terdapat pada AAT dan Tanah dan merupakan logam cemaran. Berdasarkan hasil diketahui tanaman rembang ini dapat mereduksi Konsentrasi Fe dan Mn di inlet CW berturut-turut adalah 0,341 ± 0,318 dan 0,019 ± 0,013 mg/L. Air dialirkan ke CW melalui saluran terbuka, diproses selama 30 hari, dan akumulasi Fe dan Mn pada tanaman adalah 137,86 dan 87,15 mg/Kg. Konsentrasi Fe dan Mn tertinggi pada hasil perlakuan pasif di Setling Pond (SP) masing-masing adalah 0,12 ± 0,08 dan 0,008 ± 0,006 mg/L. Penelitian ini menunjukkan bahwa Typha angustifolia dapat menurunkan konsentrasi Fe dan Mn secara maksimal sebesar 82,5% dan 70,7%.References
Cynthia Henny, dkk 2010, ” Pengolahan Air Asam Tambang Menggunakan Sistem “Passive Treatment” Prosiding Seminar Nasional Limnologi V tahun 2010
Gall JE, Boyd RS, Rajakaruna N. Transfer of heavy metals through terrestrial food webs: a review. Environ Monit Assess 2015; 187: 1–21.
Gunawan, Gautama, R. S., Abfertiawan, M. S., Kusuma, G. J., Lepong, Y., & Saridi. (2014). Penelitian dan Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang di Lati Mine Operation. Seminar Air Asam Tambang Ke-5 Dan Pascatambang Di Indonesia Bandung, 28 Oktober 2014, 28 Otober 2014, 1–10.
Hidayah, E. N dan Aditia, W. 2010. Potensi Dan Pengaruh Tanaman Pada Pengolahan Air Limbah Domestik Dengan Sistem Constructed Wetland. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2: 11-18
Indra Wahyudin, dkk, 2018 , “Analisis Penanganan Air Asam Tambang Batubara”. Jurnal Geomine Vol 6 No 2
Indra, Hieronimus dkk. (2014). Penerapan Metode Active dan Passive Treatment Dalam Pengelolaan Air Asam Tambang Site Lati.Bandung 2018.
Muhammad D, Chen F, Zhao J, Zhang GP, Wu FB. Comparison of EDTA and citric acid-enhanced phytoextraction of heavy metals in artificially metal contaminated soil by Typha angustifolia. Journal Phytoremediation 2009; 11: 558–574.
Rudy Sayoga, 2012, Pengelolaan Air Asam Tambang, Bimbingan Teknis Reklamasi Dan Pascatambang Pada Kegiatan Pertambangan Mineral & Batubara Ditjen Mineral & Batubara, KESDM, Yogyakarta
Vymazal, J. 2008. Constructed wetland for waste water treatment: a review. In Sagupta M, Dalwani R (eds). Proceeding of Taal 2007: The 12th World Lake Conference. p: 965-980.
Waters JC, Santomartino S, Cramer M, Murphy N, and Taylor JR. Acid rock drainage treatment technologies-identifying appropriate solutions. Proceedings, 6th International Conference on Acid Rock Drainage. 12-18 July 2003., Cairns, Queensland, Australia. Pp. 831-843.
Downloads
Published
Issue
Section
License

Jurnal Teknologi Pertambangan: This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.