Potensi Selulosa Bakteri Sebagai Pembalut Luka Ideal dan Penghantar Obat (Drug Delivery)
Keywords:
Cellulose bacteria, carbon source, fermentation, Acetobacter xylinumAbstract
The wound healing process requires an environment that can maintain moisture, absorb excess exudate, and is biodegradable. Conventional wound dressings such as cotton, gauze, and bandages cause wound dehydration. Bacterial cellulose derived from the fermentation of coconut water by Acetobacter xylinum bacteria has unique characteristics that have the potential to be an ideal wound dressing because it can provide a moist environment. It also has good mechanical properties, biodegradability, high biocompatibility, and is non-toxic. Bacterial cellulose produces fine fibres forming a thin layer of extracellular polysaccharides. Such fibre makes it possible to bind to the molecules of the drug. This research will study the mechanical properties and efficiency of drug mass transfer from bacterial cellulose membranes with different carbon sources, namely glucose and fructose, with fermentation time variations of 3, 5, and 7 days. The results showed that the characteristic value of the fructose carbon source was superior to that of glucose. The glucose carbon source has a membrane thickness of 0.81; 6,93; 10.61 mm; fructose is 2.80; 8,41; 13.40 mm. The highest absorption capacity, stress, elongation and drug mass efficiency value is obtained by a fructose carbon source with a fermentation time of 7 days, and for absorption capacity obtained at 1.1640 g/g, stress value 105.9 N with elongation 19.90 mm and drug mass efficiency 4.085%References
Boateng JS, Matthews KH, Stevens HNE, Eccleston GM. Wound healing dressings and drug delivery dystems: A review. Journal of Pharmaceutical Sciences 2008; 97(8). 2892-2923
Boby CA, Muhsinin S, Roni A. review: Produksi, karakterisasi dan aplikasi selulosa bakteri di bidang farmasi. JOPS (Journal of Pharmacy and Science) 2021; 4(2) : 12–28.
Dhivya S, Padma VV, Santhini E. Wound dressings – a review. BioMedicine 2015; 5(4).
Hamad A, Handayani NA, Puspawiningtyas E. Pengaruh umur starter acetobacter xylinum terhadap produksi nata de coco. Techno Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2014; 15(1) :37–49.
He X, Yang Y, Song H, Wang S, Zhao H, Wei D. Polyanionic composite membranes based on bacterial cellulose and amino acid for antimicrobial application. ACS Applied Materials & Interfaces 2020; 12(13) :14784–14796.
Majesty J, Argo BD, Nugroho WA. Pengaruh penambahan sukrosa dan lama fermentasi terhadap kadar serat nata dari sari nanas (Nata de pina). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem 2015; 3(1) :80–85.
Nurlidar F, Hardiningsih L, Darwis D. Sintesis dan karakterisasi selulosa bakteri-sitrat-kitosan sebagai pembalut luka antimikroba. Jurnal Kimia Terapan Indonesia 2013; 15(2) :56–64.
Putri SN, Syaharani WF, Utami CV, Safitri DR, Arum ZN, Prihastari ZS, Sari AR. Pengaruh mikroorganisme, bahan baku, dan waktu inkubasi pada karakter nata: Review. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian 2021; 14(1): 62.
Potivara K, Phisalaphong M. Development and characterization of bacterial cellulose reinforced with natural rubber. Materials 2019; 12(14).
Sakti DW, Trimulyono G. Pengaruh penambahan limbah cair industri tahu sebagai sumber nitrogen terhadap kualitas nata de coco. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi 2019; 8(1).
Sarkono S, Moeljopawiro S, Setiaji B, Sembiring L. Sifat fisikokimiawi selulosa produksi isolat bakteri Gluconacetobacter xylinus KRE-65 pada metode fermentasi berbeda (physicochemical properties of cellulose produced by bacterial isolate gluconacetobacter xylinus KRE-65 in different fermentation methods). Jurnal Agritech 2015; 35(4): 434.
Wahyuningtyas D. Evaluasi transfer massa peristiwa pelepasan obat dari edible film pektin dengan plasticizer gliserol sebagai sistem penghantaran obat Jurnal Inovasi Proses 2016; 1(2): 68–74.
Wibowo NA, Isroi. Potensi in-vivo selulosa bakterial sebagai nano-filler karet elastomer thermoplastics. Perspektif. 2016;14(2):103.
Zheng L, Li S, Luo J, Wang X. Latest advances on bacterial cellulose-based antibacterial materials as wound dressings. Frontiers in Bioengineering and Biotechnology. 2020;8.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
