Model Predictive Control Based on System Re-Identification for Methanol and Dimethyl Ether Synthesis Control

Authors

  • Abdul Wahid Department of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia. Kampus Baru UI Depok 16424, INDONESIA
  • Afdal Adha Department of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia. Kampus Baru UI Depok 16424, INDONESIA

Keywords:

MPC, re-identification, methanol, DME

Abstract

To improve the performance of the model predictive control (MPC) was carried out by improving the model used. In this study the improvement was carried out by a closed loop system re-identification. In addition, the MPC tuning was carried also to obtain a more optimum control performance. The MPC based on a system re-identification (MPC-SRI) was used to control the synthesis of methanol and dimethyl ether, and compared with the PI controller. The results provide better performance than PI controller by decreasing the errors for each unit as follows:  29,62% (IAE) and 1,51% (ISE) for TC (temperature control) Heater 1; 51,69% (IAE) and 79,04% (ISE) for TC Heater 2; 67,44% (IAE) and 82,24% (ISE) for TC Cooler 1; 49,07% (IAE) and 67,26% (ISE) for TC Cooler 2; 56,75% (IAE) and 53,03% (ISE) for PC (pressure control) Compressor; 4,46% (IAE) and 50,00% (ISE) for CC (composition control) DME.

Downloads

Issue

2016: Prosiding SNTKK 2016

Section

Articles

License

Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:

  • Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
  • Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
  • Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).