Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Produk UKM Wingko Babat di Kota Semarang dengan “Modified Oven”
Keywords:
modified oven, pemasakan, wingko babatAbstract
Wingko babat merupakan makanan oleh-oleh khas Kota Semarang yang banyak diminati oleh para wisatawan. Proses pembuatan wingko babat meliputi beberapa tahap yaitu tahap pencampuran bahan baku, pencetakan, pemasakan, pendinginan dan pengemasan. Namunpada proses pemasakan, bahan yang dimasak tidak bisa merata. Hal ini disebabkan distribusi api atau panas tidak merata sehingga produk yang dihasilkan terkadang ada yang gosong. Kuantitas produk atau jumlah bahan yang dimasak tidak bisa maksimal karena proses pemasakan lama. Akibatnyasulit memenuhi permintaan pasar. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu dilakukan perbaikan sistem pemasakan bahan wingko babatdengan cara mendesain ulang peralatan masaknya yaitu dengan rancang bangun alat masak bahan wingko babat.Alat ini dinamakan modified oven. Alat ini terdiri dari lima bagian utama yaitu (1) saluran pipa, (2) modified oven, (3)lubangtempat keluarnya api, (4) lubang sirkulasi udara, dan (5) penyangga. Hasil aplikasi alat ini menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitas produk. Kapasitas produksi meningkat 75% per harinya.Penggunaan bahan bakar untuk sekali masak menurun 50%. Omset produksi naik menjadi hampir 75% dan keuntungan UKM meningkat 2 kali lipat. Hasil pemasakan dapat seragam sehingga produk wingko yang dihasilkan tidak sampai gosong. Tekstur produk lembut dan proses pemasakan menjadi lebih cepat. Kualitas produk wingko menjadi lebih terjaga dan dapat memenuhi permintaan pasar khususnya pada musim wisatawan.
Downloads
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).