Pemanfaatan Sekam Padi sebagai Katalis Zeolit ZSM-5 Mesopori melalui Metode Sintesa Double dan Bebas Template untuk Konversi Metanol
Keywords:
rice husk, zeolite ZSM-5, catalyst, methanol convertion.Abstract
Rice husk is an abundantly available agricultural waste material containing maximum amount of siliceousash. Burning of rice husk in air produces rice husk ash containing 85-98 % silica. In this research, rice husk
ash and coal fly ash were used as raw materials for catalyst of ZSM-5 zeolite synthesis. Coal Fly ash was
added to adjust the source of alumina. ZSM-5 zeolite was synthesized through hydrothermal treatment using
double templates (TPAOH and PDDA) and free template. The as-synthesized ZSM-5 was then characterized
using FTIR, XRD, SEM-EDX, and BET. From the result of characterization, ZSM-5 has been success to be
synthesized from rice husk ash. After ZSM-5 was synthesized, the catalytic activities of ZSM-5 were tested to
convert methane to methanol. The result showed that catalytic activity of ZSM-5 double template on
methanol convertion was 7.08 % and free template was 10.54 %. It means, rice husk ash was potential to be
used as catalyst for the conversion of methane to methanol.
Downloads
Published
2017-06-12
Issue
Section
Articles
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).