Sintesa Superabsorben dari Natrium Alginat dengan Metode Grafting-Crosslinking dengan dan Tanpa Komposit
Keywords:
superabsorbent, sodium alginate, grafting-crosslinkingAbstract
Indonesia is the second largest algae producer in the world. Nevertheless, the algae is just dried and exported or extracted to become carrageenan, sodium alginate, or agar. According to its chemical composition, the algae has a potency to be developed such as biodiesel, pharmaceutical products, etc. The goal of this research is to develop superabsorbent based on sodium alginate. Superabsorbent is a hydrophilic material which can absorb and retain large amount of water. Commercial superabsorbent is mostly synthesized from chemical substances which are less eco-friendly. The synthesis of superabsorbent was done by reacting 5% sodium alginate solution with acrylic acid and/or acrylamide at the certain ratio: 1:0; 1:3; 1:1; 3:1; and 0:1, using ammonium persulfate as initiator. To crosslink and strengthen the macromolecules was used N.N’-methylenebisacrylamide as crosslinker, and bentonite as composite. Water absorbency capacity was measured in pH 3, 7, and 11 solution.The highest water absorbency was obtained at 5%-w/w sodium alginate; 0,02 mol/L initiator; 1:1 ratio of acrylic acid and acrylamide; 0,007 mol/L crosslinker, and without composite in pH 7 solution.Downloads
Published
2018-07-02
Issue
Section
Articles
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).