Pembuatan Keripik Buah Jambu Biji Menggunakan Alat Vacuum Frying Dengan Variabel Suhu dan Waktu
Keywords:
jambu biji, vacuum frying, kondisi optimalAbstract
Alternatif untuk meningkatkan dan memberikan nilai tambah produk buah dengan melakukan pengolahan buah menjadi keripik. Keripik buah merupakan makanan ringan yang dibuat menjadi olahan kering dari proses penggorengan yang menyehatkan karena kandungan seratnya tinggi. Salah satu bahan baku yang sangat potensial untuk diolah menjadi keripik adalah buah jambu biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu penggorengan hampa (vacuum frying) yang optimal untuk proses pembuatan keripik jambu biji serta sesuai dengan syarat mutu makanan ringan (SNI 01-2886-2000). Metode penelitian yang digunakan adalah Analysis Of Variance (Anova). Anova merupakan salah satu Uji Hipotesis pada Statistika Parametrik, untuk menguji interaksi dua faktor dalam suatu percobaan dengan membandingkan rata-rata dari lebih dua sampel. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi suhu dan waktu penggorengan, maka rendemen yang dihasilkan cenderung menurun, air yang terkandung dalam bahan semakin banyak yang teruapkan serta kadar lemak keripik jambu biji yang dihasilkan cenderung meningkat. Hasil uji organoleptik keripik jambu biji yang paling disukai panelis adalah keripik jambu biji yang diolah dengan suhu 90 oC dan waktu 40 menit yaitu keripik dengan warna, rasa dan kerenyahan yang baik serta sesuai denagn syarat mutu makanan ringan.Downloads
Published
2018-07-02
Issue
Section
Articles
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).