Preparasi Radiofarmaka 99mTc-Etambutol Untuk Deteksi Tuberkulosis
Keywords:
Radiopharmaceuticals, Etambutol kit, Technetium-99m, Detection, TuberculosisAbstract
Preparation Of 99mTc- ETAMBUTOL Radiopharmaceutical For Detection Of Tuberculosis. Radiopharmaceutical is a radioactive compound used for health services in nuclear medicine. Most of radiopharmaceutical was used for diagnosis of various abnormalities of organs, such as for the detection of tuberculosis. Tuberculosis (TB) is an infection disease caused by mycobacterium tuberculosis and can attack various organs of the body, which can lead to death. By using nuclear technology Batan has been developing ethambutol radiopharmaceutical labeled with 99mTc for detection of extra lung tuberculosis with results more sensitive and accurate that are not easily detected by methods and equipment used today and the aims to fulfil radiopharmaceuticals for hospital because there is no availability of ethambutol kits on the market. The etambutol kit produced by dry lyophilized method in sterile room, therefore has to fulfil requirements as a radiopharmaceutical. The Quality Control was performed by using several parameters including sterility , endotoxin and radiochemical purity. The results of quality control showed that Etambutol was sterile, endotoksin requirments and radiochemical purity on average >85 %. Result of clinical test from hospital showed that the image was very clear and contrast , 99mTc-ethambutol was uptake with Mycobacterium tuberculosis and accumulated in organs infected of TB.References
Puri, MM,Douglas,P,Aroka,V.K, A Case of tubercolusis of the thyroidgland, Med, Yournal Malaysia 2003.
Verma, J., A.K. Singh, A. Bhatnagar, S. SEN, M.BOS., Radiolabeling of ethambutol with technetium-99m and its evaluation for detection of Tuberculosis. World Journal of Nuclear Medicine. 4 (1), (2005,January), 35-46.
Kartini, N. O., Kustiwa, Isabela, E. Pengembangan senyawa bertanda99mTc-Etambutol untuk diagnosis tuberkulosis ; Penandaan etambutol dengan radionuklida teknesium-99m, Prosiding Seminar Sains dan Teknologi Nuklir, Puslitbang Teknik Nuklir, BATAN, Bandung. (2005), Hal. 137-145 .
Kartini, N. O., Kustiwa, Susilawaty, E. Pengembangan senyawa bertanda 99mTc-Etambutol untuk diagnosis tuberkulosis ; 1. Karakterisasi Fisiko-Kimia dan Mikrobiologis., Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia.VIII (1),(2007, Februari), Hal. 17-28
Rizky Juwita Sugiharti dan Nanny Kartini, Uji Toksisitas Radiofarmaka 99mTc-Etambutol Pada Mencit (Mus musculus), Prosiding Semnas Saind dan Tekonologi PTNBR-BATAN Bandung 7-18 Juli 2007, Hal 334-339)
Kartini, N,dkk, Kit-Diagnostik Berbasis Teknik Nuklir untuk Penatalaksanaan Penyakit Tuberkulosis (TBC), Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 58, No.10, Oktober 2008.
Rizky Juwita Sugiharti, Yana Sumpena, Maula Eka dan Nani Kartini, Evaluasi Biologis Radiofarmaka 99mTc Etambutol untuk Deteksi Dini Infeksi Tuberkulosis Pada Hewan Percobaan, Majalah Farmasi Indonesia, 20(2)- 2009, Hal 55-8.
Departemen Kesehatan RI, Farmakope Indonesia, Ed IV, Jakarta. (1995) 9. Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI, Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik Edisi 2012.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).