Isolasi Senyawa Flavonoid dari Limbah Kulit Buah Kakao dengan Variabel Mesh Partikel dan Suhu Evaporasi
Keywords:
flavonoide, cocoa skin, mesh, evaporation temperature, maseration extractionAbstract
The utilization of waste of cocoa skin has not been optimum; the waste is usually left to degrade in the soil. The cocoa skin is known to contain polyphenol and flavonoide. This work investigated the isolation of flavonoide from the waste of cocoa skin using maseration extraction method with a solvent of methanol. The independent variables studied were the particle size of cocoa skin (70, 80 mesh) and the temperature of solvent evaporation (50, 60oC) with a dependent variable of percentage of total isolated flavonoide. The results show that the smaller particle size and the higher temperature of solvent evaporation are, the higher the percentage of total isolated flavonoide. For the particle size of 80 mesh and the temperature of solvent evaporation of 60oC, the percentage of total isolated flavonoid are 1.304% and 1.194%, respectively.
References
Dipahayu D. Karakteristik fisika masker gel peel off dan krim wajah dengan kandungan ekstrak kulit buah kakao (theobroma cacao l) sebagai antioksidan topikal. Journal of Pharmacy and Science 2018; 3 (2): 28–31.
Kamelia M, Fathurohman F. Pemanfaatan kulit buah kakao fermentasi sebagai alternatif bahan pakan nabati serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan ternak entok (cairina muschata). Biosfer: Jurnal Tadris Biologi 2017; 8 (1): 66–77.
Kayaputri IL, Sumanti DM, Djali M, Indiarto R, Dewi DL. Kajian fitokimia ekstrak kulit biji kakao (theobroma cacao l). Chimica et Natura Acta 2014; 2 (1): 83–90.
Mulyatni A, Budiani A, Taniwiryono D. Aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kakao (theobroma cacao l) terhadap escherichia coli, bacillus subtilis, dan staphylococcus aureus. E-Journal Menara Perkebunan 2017; 80 (2): 77–84.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).