ALTERASI DAN MINERALISASI EMAS DAERAH PANINGKABAN DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GUMELAR, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH
Abstract
Lokasi penelitian terletak di daerah Paningkaban dan sekitarnya, termasuk
dalam wilayah Kecamatan Gumelar, Kabupaten Bayumas, Propinsi Jawa
Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan adanya kontrol struktur
geologi pada daerah penelitian yang mempengaruhi pola sebaran urat kuarsa
dan mineralisasi emas. Metodologi dalam penelitian diawali dengan
pengumpulan data, dan data awal ini kemudian dikompilasi untuk menentukan
tahap penelitian berikutnya. Penelitian ini meliputi pengamatan geomorfologi,
stratigrafi, struktur dan alterasi mineralisasi. Geomorfologi daerah penelitian
tersusun atas empat satuan bentuk asal yaitu: bentuk asal vukanik, struktural,
karst, dan fluvial. Stratigrafi tersusun atas tujuh satuan litostratigrafi tak resmi
dan dua litodem, yaitu (dari tua – muda): satuan breksi-vulkanik Halang, satuan
batupasir Halang, Satuan lava-andesit Kumbang, satuan breksi-vulkanik Tapak,
satuan batupasir Tapak, satuan batugamping Tapak, endapan aluvial, dan intrusi
andesit. Alterasi hidrotermal yang terbentuk di daerah telitian dikelompokkan
menjadi tiga zonasi tipe alterasi yaitu alterasi argilik, alterasi propilitik, dan
alterasi sub-propilitik. Mineralisasi yang dijumpai di daerah telitian adalah pirit
(FeS2), kalkopirit (CuFeS2), galena (Pbs), bornit (Cu5FeS4). Analisis struktur
makroskopis pada daerah penelitian berdasarkan arah kelurusan dugaan jejak
dari struktur geologi dulu baik berupa sesar, ataupun arah kelurusan sumbuh
lipatan, didapatkan arah umum dari kelurusan tersebut yaitu relatip berarah N
3050 E (Baratlaut - Tenggara), dan N 0550 E (Timurlaut – Baratdaya). Di daerah
telitian proses mineralisasi dikontrol oleh struktur geologi berupa sesar dan
kekar. Dimana mineralisasi melimpah dan banyak dijumpai mengisi kekar-kekar
terutama shear fracture yang secara umum berarah Timurlaut – Baratdaya dan
Baratlaut – Tenggara, dengan arah tegasan pada kekar-kekar yang diukur di
lapangan relatif berarah Utara - Selatan. Penelitian ini akan menekankan pada
pengukuran dan analisis detil untuk mengetahuai proses mineralisasi emas dan
mineral lainnya yang dikontrol oleh pola struktur yang bekerja. Analisis kontrol
struktur dapat membantu dalam melokalisir daerah mineralisasi karena pada
dasarnya aktivitas dan proses kontrol struktur geologi merupakan koredor pada
jalannya magma maupun sisa magma yang membawa mineral-mineral,
sehingga metode eksplorasi mineral bijih dengan kontrol struktur dapat
digunakan untuk menentukan cebakan mineralisasi endapan bijih emas pada
sistem cebakan emas maupun mineral lainnya pada suatu daerah lain.
Kata kunci: litostratigrafi, struktur, zona bukaan, zona ubahan, mineralisasi,
mineral logam.
dalam wilayah Kecamatan Gumelar, Kabupaten Bayumas, Propinsi Jawa
Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan adanya kontrol struktur
geologi pada daerah penelitian yang mempengaruhi pola sebaran urat kuarsa
dan mineralisasi emas. Metodologi dalam penelitian diawali dengan
pengumpulan data, dan data awal ini kemudian dikompilasi untuk menentukan
tahap penelitian berikutnya. Penelitian ini meliputi pengamatan geomorfologi,
stratigrafi, struktur dan alterasi mineralisasi. Geomorfologi daerah penelitian
tersusun atas empat satuan bentuk asal yaitu: bentuk asal vukanik, struktural,
karst, dan fluvial. Stratigrafi tersusun atas tujuh satuan litostratigrafi tak resmi
dan dua litodem, yaitu (dari tua – muda): satuan breksi-vulkanik Halang, satuan
batupasir Halang, Satuan lava-andesit Kumbang, satuan breksi-vulkanik Tapak,
satuan batupasir Tapak, satuan batugamping Tapak, endapan aluvial, dan intrusi
andesit. Alterasi hidrotermal yang terbentuk di daerah telitian dikelompokkan
menjadi tiga zonasi tipe alterasi yaitu alterasi argilik, alterasi propilitik, dan
alterasi sub-propilitik. Mineralisasi yang dijumpai di daerah telitian adalah pirit
(FeS2), kalkopirit (CuFeS2), galena (Pbs), bornit (Cu5FeS4). Analisis struktur
makroskopis pada daerah penelitian berdasarkan arah kelurusan dugaan jejak
dari struktur geologi dulu baik berupa sesar, ataupun arah kelurusan sumbuh
lipatan, didapatkan arah umum dari kelurusan tersebut yaitu relatip berarah N
3050 E (Baratlaut - Tenggara), dan N 0550 E (Timurlaut – Baratdaya). Di daerah
telitian proses mineralisasi dikontrol oleh struktur geologi berupa sesar dan
kekar. Dimana mineralisasi melimpah dan banyak dijumpai mengisi kekar-kekar
terutama shear fracture yang secara umum berarah Timurlaut – Baratdaya dan
Baratlaut – Tenggara, dengan arah tegasan pada kekar-kekar yang diukur di
lapangan relatif berarah Utara - Selatan. Penelitian ini akan menekankan pada
pengukuran dan analisis detil untuk mengetahuai proses mineralisasi emas dan
mineral lainnya yang dikontrol oleh pola struktur yang bekerja. Analisis kontrol
struktur dapat membantu dalam melokalisir daerah mineralisasi karena pada
dasarnya aktivitas dan proses kontrol struktur geologi merupakan koredor pada
jalannya magma maupun sisa magma yang membawa mineral-mineral,
sehingga metode eksplorasi mineral bijih dengan kontrol struktur dapat
digunakan untuk menentukan cebakan mineralisasi endapan bijih emas pada
sistem cebakan emas maupun mineral lainnya pada suatu daerah lain.
Kata kunci: litostratigrafi, struktur, zona bukaan, zona ubahan, mineralisasi,
mineral logam.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31315/jmtg.v8i1.1501
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jmtg.v8i1.1501.g1374
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.