KUALITAS BATUGAMPING KLASTIK BULU SEBAGAI BAHAN BAKU SEMEN PORTLAND DAERAH DINGIL, KECAMATAN JATIROGO, KABUPATEN TUBAN, PROVINSI JAWA TIMUR
Sari
Abstrak
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satu sumber daya alam yang cukup melimpah adalah mineral industri, seperti dalam industri semen yang bahan bakunya berasal dari campuran batugamping, batulempung, gypsum, dan sebagai bahan tambahan, misalnya pasir silika serta pasir besi.Batugamping merupakan bahan galian golongan C, jenis mineral industri yang tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3) dan mengandung unsur lain, diantaranya magnesium. Dalam era pembangunan sekarang ini, kebutuhan akan semenPortlandsalalu meningkat sesuai dengan laju pembangunan diseluruh wilayah Indonesia (Sukandarrumidi, 1999). Daerah penelitian memiliki luas ± 54 m2 , satuan batugamping klastik Bulu menempati 20 % dari luas daerah penelitian yang terdiri dari satuan batugamping klastuk Bulu, sehingga penelitian khusus mengenai batugamping terkait bahan baku semenportlandperlu dilakukan.
Kata kunci; Batugamping, Bahan Galian, Semen Portland.
Abstract
Indonesia is a rich country in natural resources. One of the abundant natural resources is industrial minerals, such as in the cement industry whose raw materials are derived from a mixture of limestone, claystone, gypsum, and as an additional material, such as silica sand and iron sand.Limestone is a class C quarry, a type of industrial mineral composed of calcium carbonate (CaCO3) and contains other elements, including magnesium. In the current era of development, the need for cement has always increased in accordance with the pace of development throughout Indonesia (Sukandarrumidi, 1999). The research area has an area of ± 54 m2, Bulu clastic limestone unit occupies 20% of the area of the study area which consists of Bulu clast limestone unit, so special research on limestone related to cement raw material needs to be carried out.
Keyword; Limestone, Minerals, Portland Cement
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Carter, J., 1958. Mangrove succession and coastal change in South-West Malaya, Transactions and Papers (Institute of British Geographers), 26, 79-88, DOI: 10.2307/621044.
Duda, W. H. 1976. Cement Data Book, ed-2 Mc. Domald dan Evans, London, 601 hal.
Grabau, A. W., 1904, On the Clasification of Sedimentary Rock: Am. Geologist, v. 33.
Misnandar, 1981. Batugamping Salah Satu Bahan Baku Semen Portland di Indonesia, Seminar Jurusan Teknik, Geologi Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Fadhlillah, A. P., Aribowo, Y., dan Widiarso, D. A., 2014. Mikrofasies Batugamping Formasi Bulu Dan Kualitas Bahan Baku Semen, Pada Lapangan Gunung “Payung”, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Geological Engineering e-Journal, 6 (2), 554-569.
Pringgoprawiro, H., 1983. Biostratigrafi dan Paleogeografi Cekungan Jawa Timur Utara: Suatu Pendekatan Baru. Disertasi Doktor, ITB, Bandung (tidak diterbitkan).
SNI, Standar Nasional Indonesia ,2004. Nomor 15-2049-2004, Badan Standar Nasional, ICS 91.100.10.
DOI: https://doi.org/10.31315/jmtg.v13i2.9457
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/jmtg.v13i2.9457.g5281
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.