PENGOLAHAN LAHAN PERTANIAN DAN IRIGASI MENGGUNAKAN SMART FARMING DI DUSUN PANDAN, WUKIRSARI, SLEMAN

Abstract

Kelompok Tani Tri Sedyo Manunggal di Dusun Pandan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta menghadapi kesulitan dalam memonitor kualitas lahan dan pengelolaan pertanian padi. Sistem irigasi masih mengandalkan metode tradisional. Selain itu, pembasmian hama masih menggunakan pestisida, dan penggunaan listrik dari PLN digunakan untuk menggerakkan pompa. Dalam mengatasi masalah tersebut, kami  membuat alat smart farming yang mampu memonitor pH tanah, tingkat kelembapan, suhu, dan warna daun serta volume hama. Sistem irigasi menggunakan pompa air dan perangkap hama menggunakan lampu ultraviolet (UV) menggunakan relay sebagai saklar otomatis. Seluruh sistem pada alat ini menggunakan tenaga surya sebagai sumber tenaga listrik yang ramah lingkungan dan tidak memerlukan biaya listrik dari PLN. Sistem ini terintegrasi dengan internet of Things (IoT), sehingga dapat dikontrol dan dimonitor dimana saja dan kapan saja. Pendekatan yang kami terapkan meliputi sosialisasi alat smart farming, pelatihan penggunaan, pemasangan, dan pemeliharaan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa alat smart farming dapat beroperasi dengan baik dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Teknologi ini memberikan informasi penting seperti kebutuhan pupuk nitrogen/urea selama pertumbuhan tanaman, jumlah kapur yang diperlukan ketika tanah bersifat asam, dan jumlah zat sulfur atau belerang yang dibutuhkan untuk mengatasi kondisi tanah yang bersifat basa sehingga tanah mencapai pH yang ideal atau netral. Selain itu, alat ini juga mampu menentukan apakah tanah memerlukan suplai udara tambahan atau tidak berdasarkan kelembaban tanah. Dengan demikian, petani dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan akurat dalam mengelola pertanian mereka untuk meningkatkan hasil panen dan efisiensi penggunaan waktu. Inisiatif ini merupakan langkah signifikan pertanian yang berkelanjutan dan berbasis teknologi menuju daerah tersebut.