Analisis Kualitas Tanah Asam Area Tandus Daerah Reklamasi PT X, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v5i1.11649Kata Kunci:
Pertambangan, reklamasi, tanah asam, area tandusAbstrak
Kegiatan pertambangan batubara di Indonesia umumnya dilakukan dengan metode tambang terbuka (open pit mining). Metode tersebut menimbulkan dampak yang beragam seperti perubahan sumberdaya lahan dan ekosistem hingga pencemaran lingkungan. Kegiatan reklamasi sangat penting untuk memulihkan lingkungan pascatambang supaya berfungsi secara berkelanjutan. Namun, kegiatan reklamasi seringkali mengalami kendala salah satunya yakni rendahnya kualitas tanah yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman reklamasi. Kondisi ini akan berdampak pada persentase keberhasilan reklamasi pascatambang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas tanah asam di area tandus daerah reklamasi PT X yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman reklamasi secara optimal. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei dan pemetaan serta uji laboratorium. Parameter yang digunakan dalam analisis kualitas tanah asam meliputi pH, Fe, Al3+, dan kejenuhan alumunium. Data hasil uji laboratorium dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan analisis deskriptif. Daerah penelitian memiliki area tandus sekitar 1,72 ha dengan total area reklamasi 7,7 ha. Tanah asam di area tandus tersebut merupakan tanah hasil proses penghamparan tanah saat kegiatan penataan lahan reklamasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa karakteristik tanah asam area tandus di daerah penelitian memiliki karakteristik tanah asam dengan pH 4,53, kadar Fe 11.637,67 ppm, Al3+ 3 meq/100 g, kejenuhan alumunium sebesar 57,55 % yang tergolong tinggi. Tingkat keasaman tanah dengan kadar Fe dan kejenuhan alumunium yang tinggi menjadi penyebab banyak tanaman reklamasi yang kering bahkan mati. Dengan demikian, perlu dilakukan pengolahan tanah area tandus tersebut untuk meningkatkan kualitas tanah supaya dapat mendukung pertumbuhan tanaman reklamasi secara optimal.Referensi
Barchia, M. F. (2009). Agroekosistem Tanah Mineral Masam. Gadjah Mada University Press.
Edwin, M., Suptrapti, H., Murtinah, V., & Komara, L. L. (2014). Potensi dan Status Kerusakan Tanah di Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Pertanian Terpadu, 7(1), 89–99.
Fitriyanti, R. (2016). Pertambangan Batubara Dampak Lingkungan, Sosial dan Ekonomi. Jurnal Redoks Teknik Kimia, 1(1), 34–40.
Gunawan, G., Wijayanto, N., & Budi, S. W. (2019). Karakteristik Sifat Kimia Tanah dan Status Kesuburan Tanah pada Agroforestri Tanaman Sayuran Berbasis Eucalyptus Sp. Journal of Tropical Silviculture, 10(2), 63–69.
Hardjowigeno, S., & Widiatmaka. (2007). Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press.
Iskandar. (2012). Reklamasi dan Pengelolaan Lahan Bekas Tambang. Reklamasi Dan Pengelolaan Lahan Bekas Tambang Serta Kewajiban Iuran Pertambangan, 1–9.
Kusmana, C., Setiadi, Y., & Al-Anshary, M. A. L. (2013). Studi Pertumbuhan Tanaman Hasil Revegetasi di Lahan Pasca Tambang Batubara PT Arutmin Indonesia Site Batulicin Kalimantan Selatan. Jurnal Silvikultur Tropika, 4(3), 160–165.
Munawwarah, T., & Septyadi, M. C. (2021). Peningkatan Produktivitas Lahan Kering Masam. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP).
Munir, M., & Setyowati, R. D. N. (2017). Kajian Reklamasi Lahan Pasca Tambang di Jambi, Bangka, dan Kalimantan Selatan. KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi Dan Terapan, 1(1), 11–16.
Mustika, A. Y., Lukito, H., & Asrifah, R. D. (2021). Evaluasi Keberhasilan Reklamasi Pertambangan Batu Bara di Area Reklamasi Pit 2 PT Dutadharma Utama, Sumber Jaya, Kintap, Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian Satu Bumi, 3(1), 54–68.
Permana, R. B. (2010). Analisis Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah pada Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara PT Berau Coal Site Binungan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Institut Pertanian Bogor.
Saaltink, R. M., Dekker, S. C., Eppinga, M. B., Griffioen, J., & Wassen, M. J. (2017). Plant Specific Effects of Iron Toxicity in Wetlands. Plant and Soil, 416(1–2), 83–96.
Saputro, A., Nusantara, R. W., & Gunawan, J. (2018). Identifikasi Sifat Kimia dan Status Kesuburan Tanah Untuk Tanaman Padi pada Sawah Pasang Surut di Desa Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah. Jurnal Sains Pertanian Equator, 6(1).
Sudaryono. (2009). Tingkat Kesuburan Tanah Ultisol pada Lahan Pertambangan Batubara Sangatta, Kalimantan Timur. Jurnal Teknologi Lingkungan, 10(3), 337–346.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
West, L. T., Beinroth, F. H., Sumner, M. E., & Kang, B. T. (1998). Advance in Agronomy Volume 63. Academic Press.
Wowor, A. (2013). Pemanfaatan Aplikasi GIS untuk Pemetaan Potensi Pertanian di Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Teknik Informatika, 2(1).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).