Analisis Kualitas Udara Ambien berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Area Tambang Tanah Liat PT X, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v5i1.11658Kata Kunci:
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Kualitas Udara Ambien, PM10, PM2, 5Abstrak
Penambangan tanah liat PT X menggunakan metode surface mining yaitu penambangan di permukaan tanah atau dataran. Proses-proses dalam penambangan tersebut dapat berdampak pada penurunan kualitas lingkungan salah satunya yaitu penurunan kualitas udara. Penurunan kualitas udara tersebut merupakan dampak dari sumber pencemar yang ada seperti emisi dari alat yang beroperasi dan partikel debu yang tersuspensi ke udara selama proses penambangan, sehingga diperlukan analisis kualitas udara untuk mengetahui dampak dari kegiatan penambangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kualitas udara ambien dengan menggunakan perhitungan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Penelitian ini dilakukan di tambang tanah liat PT X dan area pemukiman di sekitarnya. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kualitas udara ambien yaitu Particulate Matter 10 µm (PM10) dan Particulate Matter 2,5 µm (PM2,5). Tata cara perhitungan ISPU dan penentuan kategori ISPU didasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Hasil penelitian menunjukkan nilai ISPU berdasarkan parameter PM10 di titik (a); (b); (c); dan (d) masuk dalam kategori baik sedangkan nilai ISPU berdasarkan parameter PM2,5 di titik (a); (b); (c) masuk dalam kategori baik dan titik (d) masuk dalam kategori sedang.Referensi
Fithri, N. K., Handayani, P., & Vionalita, G. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Jumlah Mikroorganisme Udara dalam Ruang Kelas Lantai 8 Universitas Esa Unggul. Jurnal Bunga Rampai, 13(01).
Muliane, U., & Lestari, P. (2011). Pemantauan Kualitas Udara Ambien Daerah Padat Lalu Lintas dan Komersial DKI Jakarta: Analisis Konsentrasi PM2, 5 dan Black Carbon. Jurnal Teknik Lingkungan, 17(2), 178-188.
Sasmita, A., Andrio, D., & Hasibuan, P. (2019). Pemetaan Sebaran Partikulat Dari Pembakaran Limbah Padat Industri Pengolahan Sawit, Di Kabupaten Kampar, Riau. Jurnal Sains dan Teknologi, 18(2), 57-67.
Sepriani, K. D., Turyanti, A., & Kudsy, M. (2014). Sebaran Partikulat (PM10) Pada Musim Kemarau di Kabupaten Tangerang dan Sekitarnya. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 15(2), 89-100.
Siwi, A. Y. W., Yudono, A. R. A., & Nugroho, N. E. (2023). Degradasi Lingkungan Akibat Aktivitas Penambangan Rakyat di Dusun Srumbung, Kalurahan Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DIY. Prosiding SATU BUMI, 4(1).
Tiffany, C., Winarno, T., & Marin, J. (2020). Kualitas Batuan di Tambang Tanah Liat Sebagai Bahan Campuran Semen PT Semen Gresik Kabupaten Rembang. Jurnal Geosains dan Teknologi, 3(2), 96-106.
Vebriani, H., Wijaya, R. A. E., & Putra, B. P. (2020). Analisis Kestabilan Lereng pada Tambang Kuari Tanah Liat Mliwang Timur Pt. Semen Indonesia (Persero) Tbk Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. Mining Insight, 1(01), 71-77.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).