Analisis Kadar Logam Berat Kromium (Cr) dalam Air dan Ikan Akibat Pembuangan Limbah Industri Penyamakan Kulit di Sungai Opak, Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v5i1.11674Kata Kunci:
Kromium (Cr), Limbah penyamakan kulit, Sungai OpakAbstrak
Sungai Opak merupakan sungai besar di Yogyakarta yang melintasi banyak kawasan industri salah satunya adalah kawasan industri Piyungan. Sejak tahun 2012, jumlah industri Piyungan yang menggunakan logam berat semakin meningkat terutama industri penyamakan kulit. Hal ini, berdampak langsung terhadap Sungai Opak sebagai tempat pembuangan air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar kromium (Cr) di dalam air dan ikan pada Sungai Opak. Pengambilan sampel didasarkan pada metode purposive sampling. Analisis kandungan logam kromium pada air dan ikan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Lokasi pengambilan sampel ditentukan berdasarkan prioritas yang disusun berdasarkan jumlah dan jenis kegiatan serta distribusi sumber dan jenis pencemar. Parameter yang diukur terhadap 5 jenis titik pengambilan sampel meliputi kromium pada air dan kromium pada ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kromium pada ikan tidak melebihi baku mutu, sedangkan 2 dari 5 titik sampling air memiliki kandungan kromium sebesar sebesar 0,08 dan 0,55 mg/L yang melebihi baku mutu air.Referensi
Azis, M. N., HErawati, T., Anna, Z., & Nuuruhwati, I. (2018). Pengaruh Logam Kromium Terhadap Histopatologi Organ Insang, Hati, dan Daging Ikan di SUngai CImanuk Bagian Hulu KAbupaten Garut. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 9(1), 119–128.
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Persyaratan Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan, Pub. L. No. Nomor 9 Tahun 2022, Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (2022).
Dianty, F. A. (2019). Analisis Uptake dan Depurasi Logam Kromium (Cr) dan Timbal (Pb) Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Menggunakan Air Sungai Code, Yogyakarta [Skripsi]. Universitas Islam Indonesia.
Dinas Kesehatan Gunungkidul. (2023). Mengenal Logam Kromium dan Pengaruhnya pada Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. https://dinkes.gunungkidulkab.go.id/mengenal-logam-kromium-dan-pengaruhnya-dalam-kesehatan/
Hanifah, N. N., Rudiyanti, S., & Ain, C. (2019). Analisis KOnsentrasu Logam Berat Timbal (Pb) dan KAdmium (Cd) di SUngai Silandak, Semarang. Journal of Maquares, 8(3), 257–264. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares
Harahap, M. K. A., Rudiyanti, S., & Widyorini, N. (2020). Analisis Kualita Perairan Berdasarkan Konsentrasi Logam Berat dan Indeks Pencemaran di Sungai Banjir Kanal Timur Semarang. Jurnal Pasir Laut, 4(2), 108–115.
Jais, N., Ikhtiar, M., Gafur, A., Abbas, H. H., & Hidayat. (2020). Bioakumulasi Logam Berat Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) yang Terdapat dalam Air dan Ikan di Sungai Tallo Makassar. Window of Public Health Journal, 1(3), 261–274. https://doi.org/10.33096/woph.v1i3.112
Juharna, F. M., Widowati, I., & Endrawati, H. (2022). Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kromium (Cr) pada Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Morosari, Sayung, Kabupaten Demak. Buletin Oseanografi Marina, 11(2), 139–148. https://doi.org/10.14710/buloma.v11i2.41617
Kadim, M. K., & Risjani, Y. (2022). Biomarker for monitoring heavy metal pollution in aquatic environment: An overview toward molecular perspectives. Emerging Contaminants, 8, 195–205. https://doi.org/10.1016/j.emcon.2022.02.003
Kamila, S., Shaw, P., Islam, S., & Chattopadhyay, A. (2023a). Ecotoxicology of hexavalent chromium in fish: An updated review. Science of the Total Environment, 890(May), 164395. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2023.164395
Kamila, S., Shaw, P., Islam, S., & Chattopadhyay, A. (2023b). Ecotoxicology of Hexavalent Chromium in Fish: An updated Review. Science of the Total Environment, 890, 1–16. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2023.164395
Kuncoro, Y. M., & Eddy Setiadi Soedjono. (2022). Studi Pustaka: Teknologi Pengolahan Air Limbah pada Industri Penyamakan Kulit. Jurnal Teknik ITS, 11(3), 142–149.
Ma’dika, G. A., Rahardjo, D., & Kisworo. (2021). Hubungan Profil Cemaran Kromium dengan Struktur Komunitas MOluska di Sungai Opak. Biospecies, 14(1), 67–74.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air, (2010).
Nair, D. S., & Kurian, M. (2018). Chromium-Zinc Ferrite Nanocomposites for The Catalytic Abatement of Toxic Environmental Pollutants Under Ambient Conditions. Journal of Hazardous Materials, 344, 925–941. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2017.11.045
Natalia, M. D. (2017, September 27). Pencemaran Lingkungan: Pakar Sebut Ada 2 Penyebab Ikan di Sungai Opak Mati. Solopos Jogja. https://jogja.solopos.com/pencemaran-lingkungan-pakar-sebut-ada-2-penyebab-ikan-di-sungai-opak-mati-855294.
Prasetyo, Y. E., Abida, I. W., Laksani, M. R. T., & Putri, R. R. (2023). Histopatologi Jaringan Insang Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch,1792) Akibat Paparan Logam Berat Kromium (Cr) DI Sungai Desa Geluran Kabupaten Sidoarjo. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 3(4), 134–142. https://doi.org/10.21107/juvenil.v3i4.17615
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).