Pengolahan Limbah Cair Batik Dengan Metode Filtrasi Menggunakan Variasi Ketebalan Fly Ash dan Waktu Kontak di Desa Binaan PT PLN Nusantara Power UP Rembang
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v6i1.14447Kata Kunci:
Filtrasi, Fly Ash, Industri Batik, Limbah Cair BatikAbstrak
Batik adalah kain bermotif yang dibuat dengan cara menorehkan lilin (malam) di atasnya. PT PLN Nusantara Power UP Rembang memiliki desa binaan yang didalamnya terdapat industri batik skala rumah tangga yang belum memiliki unit pengolahan limbah. Limbah cair batik langsung dibuang ke lingkungan sehingga dapat berpotensi menyebabkan pencemaran. Desa binaan ini terletak di Desa Sendangasri, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Limbah hasil fly ash yang berasal dari PT PLN Nusantara Power UP Rembang akan digunakan untuk mengolah limbah cair batik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas limbah cair batik, mengetahui kemampuan fly ash dalam menurunkan kadar pencemar limbah cair batik, dan merancang arahan pengelolaan berdasarkan hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Pengambilan sampel limbah cair batik dilakukan secara grab sampling. Pengujian laboratorium dilakukan pada parameter COD, TSS, Khrom Total, dan pH. Metode eksperimental yaitu dengan percobaan unit filtrasi skala laboratorium dengan variasi ketebalan fly ash (0 cm, 10 cm, dan 20 cm) dan variasi waktu kontak (90 menit, 120 menit, dan 180 menit). Hasil penelitian menunjukkan parameter COD dan TSS masih berada di atas baku mutu, yaitu sebesar 4557,5 mg/L dan 227 mg/L. Efisiensi terbesar yang dihasilkan adalah pada ketebalan fly ash 10 cm dan waktu kontak 120 menit yang menghasilkan kadar COD dan TSS sebesar 258,3 mg/L dan 45 mg/L. Unit pengolahan yang direkomendasikan adalah unit ekualisasi, unit filtrasi, dan unit anaerobic baffle reactor (ABR)Referensi
Apriyani, N. (2018). Industri Batik: Kandungan Limbah Cair dan Metode Pengolahannya. Media Ilmiah Teknik Lingkungan, 3(1), 21–29.
Fidiastuti, H., & Lathifah, A. (2018). Uji Karakteristik Limbah Cair Industri Batik Tulungagung: Penelitian Pendahuluan. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek III, 296–300.
Mastian, S. A., Apriani, I., & Kadaria, U. (2022). Pengaruh Waktu Kontak Proses Adsorpsi dan Filtrasi Terhadap Perubahan Konsentrasi Besi, Warna, dan pH Pada Air Sumur. Jurnal Rekayasa Lingkungan Tropis, 3(1), 75–82.
Maulany N, & Masruroh N. (2017). Kebangkitan Industri Batik Lasem Di Awal Abad XXI. Patrawidya, 18(1), 1–12.
Putra, V. G. V., Mohamad, J. N., & Yusuf, Y. (2020). Penerapan Gelombang Plasma dalam Mengurangi Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Limbah Batik Melalui Corona Plasma dan Elektrokoagulasi dengan Metode Variasi. JURNAL ILMU FISIKA , 12(2)
Ramadhani, A., & Khuzaimah, S. (2023). Pemanfaatan Limbah FABA (Fly ash Bottom ash) PLTU Karangkandri Sebagai Adsorben Pengolahan Limbah Batik di Desa Kutawaru Cilacap. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan, 7(2), 25–32.
Ramadhani, J., Asrifah, R. D., & Wahyuning, I. (2019). Pengolahan Air Lindi Menggunakan Metode Constructed Wetland di TPA Sampah Tanjungrejo, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian, 1(2), 1–8.
Sastrwijaya, I. G., Supraba, I., & Ahmad, J. (2022). Evaluasi Kinerja dan Potensi Pemanfaatan Efluen Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Permukiman Berbah. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 14(1), 16–30.
Sutrisno, B., Hidayat, A., Zahrul Mufrodi, dan, Dahlan Yogyakarta, A., & Soepomo Janturan, J. (2014). Modifikasi Limbah Abu Layang menjadi Adsorben untuk Mengurangi Limbah Zat Warna pada Industri Tekstil. CHEMICA : Jurnal Teknik Kimia, 1(2), 57– 66.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).