Analisis dan Sebaran Logam Berat Merkuri (Hg) pada Sungai Tajur dan Sungai Datar di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah

Eni Muryani, Johan Danu Prasetya, Fandika Agustiyar

Sari


Penambangan dan pengolahan emas skala kecil dengan metode amalgamasi yang dilakukan masyarakat Desa
Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah mengakibatkan terkontaminasinya lingkungan oleh
logam berat merkuri. Kontaminasi merkuri disinyalir telah terjadi pada Sungai Tajur dan Sungai Datar. Penelitian
ini bertujuan menganalisis kadar logam berat merkuri (Hg) pada air dan sedimen dasar Sungai Tajur dan Sungai
Datar yang melintasi Desa Pancurendang dan memetakan persebarannya. Pengambilan sampel air dan sedimen
dilakukan di 12 lokasi dengan metode purposive sampling dan grab sampling (sesaat). Pengambilan sampel air
sungai menggunakan botol plastik 1500 ml. Pengambilan sampel sedimen menggunakan alat berupa pipa paralon
atau besi berbentuk silinder. Analisis logam berat merkuri (Hg) dilakukan di Laboratorium Penelitian dan
Pengujian Terpadu (LPPT) UGM dengan Mercury Analyzer. Pemetaan sebaran merkuri pada sungai menggunakan
software ArcMap. Kadar Hg pada air sungai sebesar <0,00007 hingga 0,00164 ppm. Nilai tersebut masih berada
di bawah baku mutu Hg air sungai yang tertuang pada Lampiran VI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2021. Hg pada sedimen sungai berada pada rentang 0,01-7,74 ppm. Kadar logam Hg sedimen
sungai pada 8 lokasi melebihi baku mutu US-EPA 1997, tersebar pada lokasi 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 12. Hal ini
membuktikan bahwa sifat merkuri sebagai logam berat lebih mudah mengendap, sehingga kadar logam Hg yang
mengendap di bagian dasar sungai lebih tinggi dibanding kadar pada air sungai.


Kata Kunci: Desa Pancurendang; Logam Berat Hg; Penambangan Emas; Sebaran Merkuri; Sungai


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Amriarni, A., Hendrarto, B., & Hadiyarto, A. (2012). Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) Dan Seng

(Zn) Pada Kerang Darah (Anadara Granosa L.) dan Kerang Bakau (Polymesoda Bengalensis L.)

Di Perairan Teluk Kendari. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(2), 45. https://doi.org/10.14710/JIL.9.2.45-

Bose-O’Reilly, S., Schierl, R., Nowak, D., Siebert, U., William, J. F., Owi, F. T., & Ir, Y. I. (2016). A

preliminary study on health effects in villagers exposed to mercury in a small-scale artisanal gold

mining area in Indonesia. Environmental Research, 149, 274–281.

https://doi.org/10.1016/J.ENVRES.2016.04.007

Bratkič, A., Tinta, T., Koron, N., Guevara, S. R., Begu, E., Barkay, T., Horvat, M., Falnoga, I., &

Faganeli, J. (2018). Mercury transformations in a coastal water column (Gulf of Trieste, northern

Adriatic Sea). Marine Chemistry, 200, 57–67. https://doi.org/10.1016/J.MARCHEM.2018.01.001

Budianta, W., Fahmi, F. L., Arifudin, & Warmada, I. W. (2019). The distribution and mobility of

mercury from artisanal gold mining in river sediments and water, Banyumas, Central Java,

Indonesia. Environmental Earth Sciences, 78(3), 90. https://doi.org/10.1007/s12665-019-8108-4

Cesário, R., Mota, A. M., Caetano, M., Nogueira, M., & Canário, J. (2018). Mercury and methylmercury

transport and fate in the water column of Tagus estuary (Portugal). Marine Pollution Bulletin, 127,

–250. https://doi.org/10.1016/J.MARPOLBUL.2017.11.066

Chen, C.-W., Chen, C.-F., & Dong, C.-D. (2012). Contamination and Potential Ecological Risk of

Mercury in Sediments of Kaohsiung River Mouth, Taiwan. International Journal of

Environmental Science and Development, 66–71. https://doi.org/10.7763/IJESD.2012.V3.189

Fitzgerald*, W. F., Engstrom, D. R., Mason, R. P., & Nater, E. A. (1998). The Case for Atmospheric

Mercury Contamination in Remote Areas. Environmental Science and Technology, 32(1), 1–7.

https://doi.org/10.1021/ES970284W

Gutiérrez-Mosquera, H., Marrugo-Negrete, J., Díez, S., Morales-Mira, G., Montoya-Jaramillo, L. J., &

Jonathan, M. P. (2020). Distribution of chemical forms of mercury in sediments from abandoned

ponds created during former gold mining operations in Colombia. Chemosphere, 258.

https://doi.org/10.1016/j.chemosphere.2020.127319

Habuer, Yoshimoto, N., Takaoka, M., Fujimori, T., Oshita, K., Sakai, N., & Syed Abd Kdir, S. A.

(2016). Substance flow analysis of mercury in Malaysia. Atmospheric Pollution Research, 7(5),

–807. https://doi.org/10.1016/J.APR.2016.04.005

Ismawati. (2017). Presentation at the National Mercury Roundtable Forum. Jurnal Biologi Tropis, 17(1),

–37.

Kitong, M. T., Abidjulu, J., & Koleangan, H. S. (2012). Analisis Merkuri (Hg) dan Arsen (As) di

Sedimen Sungai Ranoyapo Kecamatan Amurang Sulawesi Utara. Jurnal MIPA, 1(1), 16.

https://doi.org/10.35799/jm.1.1.2012.425

Mao, L., Liu, X., Wang, B., Lin, C., Xin, M., Zhang, B. T., Wu, T., He, M., & Ouyang, W. (2020).

Occurrence and risk assessment of total mercury and methylmercury in surface seawater and

sediments from the Jiaozhou Bay, Yellow Sea. Science of the Total Environment, 714.

https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.136539

Meech, J. A., Veiga, M. M., & Tromans, D. (1998). Reactivity of mercury from gold mining activities

in darkwater ecosystems. Ambio, 27(2), 92–98.

Mulyadi, I. (2020). Konsentrasi Merkuri (Hg) Pada Air Sungai Dan Sedimen Sungai Desa Tambang

Sawah Akibat Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Jurnal Ilmiah Teknik Kimia, 4(2), 96.

https://doi.org/10.32493/jitk.v4i2.6628

Murtini, J. T., & Rachmawati, N. (2007). Kandungan Logam Berat Pada Ikan, Air Dan Sedimen Di

Waduk Saguling Jawa Barat. Jurnal Pascapanen Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan, 2(2),

–159. https://doi.org/10.15578/JPBKP.V2I2.459

Muryani, E., Rahmah, D. A., & Santoso, D. H. (2019). Analisis Tingkat Kerentanan Pencemaran Air

Tanah Pada Wilayah Penambangan Dan Pengolahan Emas Rakyat Desa Pancurendang ,

Kabupaten Banyumas. Ecotrophic, 13(2), 159–169.

Muryani E, Santoso DH, & Rahmah DA. (2020). Analisis Kondisi Aktual Pencemaran Logam berat

merkuri Berdasarkan Peta Kerentanan Pencemaran Air Permukaan pada Penambangan Emas

Rakyat Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. SCIENCE TECH: Jurnal Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi, Volume 6, No. 1, Februari 2020, hlm. 33-42.

Payung, F. L., Ruslan, & Birawida, A. B. (2013). Studi Kandungan Dan Distribusi Spasial Logam Berat

Timbal (Pb) Pada Sedimen Dan Kerang (Anadara Sp) Di Wilayah Pesisir Kota Makassar.

Kesehatan Masyarakat UNHAS, 1–10.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan dan

Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lampiran VI Baku Mutu Air Nasional.

Pirrone, N., Cinnirella, S., Feng, X., Finkelman, R. B., Friedli, H. R., Leaner, J., Mason, R., Mukherjee,

A. B., Stracher, G. B., Streets, D. G., & Telmer, K. (2010). Global mercury emissions to the

atmosphere from anthropogenic and natural sources. Atmospheric Chemistry and Physics, 10(13),

–5964. https://doi.org/10.5194/ACP-10-5951-2010

Portela, J. F., Sebuah, J., Souza, R. De, Sousa, M. De, & Sebuah, T. (2020). Evaluation of Total Mercury

in Sediments of the Descoberto River Environmental Protection Area—Brazil. Environmental

Research and Public Health, 17(154), 1–15.

Pranoto, Masykur, A., Fatimah, N., & Prabawani, S. Fabrication of Sugar Palm Fiber/Andisol Soil

Composites for iron(III) ion, Removal from Aqueous Solution. (2018). Oriental Journal Of

Chemistry, Vol. 34, No.(1): Pg. 346-351.

Programme, U. N. E. (2013). Global Mercury Assessment 2013: Sources, emissions, releases, and

environmental transport. https://wedocs.unep.org/xmlui/handle/20.500.11822/7984

Purnawan, S., Sikanna, R., & Prismawiryanti. (2013). Distribusi logam merkuri pada sedimen laut di

sekitar muara Sungai Poboya. Nature Science, 2(1), 18–24.

Setiabudi, T. B. (2005). Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas di Daerah Sangon,

Kabupaten Kulon Projo.

Sloss, L. (2012). Mercury emissions from India and South East Asia.

SNI 3414: 2008 Tentang Tata Cara Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang Di Sungai Dengan

Cara Integrasi Kedalaman Berdasarkan Pembagian Debit.

SNI 6989-78: 2008 Tentang Metode Pengambilan Contoh Air Permukaan.

US-EPA (United States-Enviromental Protection Agency). (1997). Mercury Study Report to Congress,

Office of Air Quality Planning and Standards and Office of Research and Development.

Washington DC (US): Environmental Protection Agency.

Veiga, M. M., Angeloci-Santos, G., & Meech, J. A. (2014). Review of barriers to reduce mercury use

in artisanal gold mining. The Extractive Industries and Society, 1(2), 351–361.

https://doi.org/10.1016/J.EXIS.2014.03.004

Wolswijk, G., Satyanarayana, B., Dung, L. Q., Siau, Y. F., Ali, A. N. Bin, Saliu, I. S., Fisol, M. A. Bin,

Gonnelli, C., & Dahdouh-Guebas, F. (2020). Distribution of mercury in sediments, plant and

animal tissues in Matang Mangrove Forest Reserve, Malaysia. Journal of Hazardous Materials,

(November 2019), 1–9. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2019.121665

Yusuf, M., Hamzah, B., & Rahman, N. (2017). Kandungan Merkuri (Hg) Dalam Air Laut, Sedimen,

Dan Jaringan Ikan Belanak (Liza Melinoptera) Di Perairan Teluk Palu. Jurnal Akademika Kimia,

(3), 140–145.

Zhu, S., Zhang, Z., & Žagar, D. (2018). Mercury transport and fate models in aquatic systems: A review

and synthesis. Science of The Total Environment, 639, 538–549.

https://doi.org/10.1016/J.SCITOTENV.2018.04.397




DOI: https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6232

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6232.g4036

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN (Online): 2986-4062

This Journal indexed to : 

DESKRIPSI GAMBAR