Evaluasi Kesesuaian Lahan Kawasan Pariwisata di Pantai Krakal, Kelurahan Ngestirejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6254Abstrak
Pantai di Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu destinasi wisata yang terkenal di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Perkembangan wisata pantai di Gunungkidul yang semakin pesat, diikuti dengan pembangunan
objek wisata dan fasilitas pendukung kegiatan pariwisata. Kesesuaian lahan kawasan pariwisata sangat penting
untuk mendukung pembangunan dan kegiatan pariwisata. Selain itu, kesesuaian lahan berfungsi untuk
mengetahui apakah lahan tersebut sudah sesuai pemanfaatanya dan untuk mengurangi resiko terjadinya
penurunan kelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan sebagai
tempat wisata di Pantai Krakal. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan metode survey dan pengukuran,
serta metode skoring (pembobotan) yang terdiri dari enam parameter, yaitu material dasar perairan, lebar pantai
(m), tipe pantai, kemiringan pantai, ketersediaan air tawar (jarak/km) dan penutupan lahan pantai. Berdasarkan
evaluasi didapatkan hasil nilai kesesuaian lahan di Pantai Krakal sebesar 86,67 % yaitu ketogri S1 (sangat
sesuai). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rekomendasi untuk mengembangkan dan mengelola
kawasan pariwisata pantai kedepannya.
Kata Kunci: Evaluasi; Kesesuaian Lahan; Pariwisata
Referensi
Chasanah, I., Purnomo, P. W., & Haeruddin. (2017). Analisis Kesesuaian Wisata Pantai Jodo Desa
Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 7(3): 235-43.
Domo, A. M., Zulkarnaini, dan Dessy, Y. (2017). Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan
Wisata Pantai (Studi Pantai Indah Sergang Laut di Pulau Singkep. Dinamika Lingkungan
Indonesia, 4(2): 183-196. ISSN 2356-2226. https://doi.org/10.31258/dli.4.2.p.109-116
Habibi, A., Wahyu, A., & Indra, A. S. (2017). Kesesuaian Wisata Pantai Untuk Rekreasi Di Pulau
Bangka. Jurnal Sumberdaya Perairan, 11(1): 54–59.
Hardjowigeno, S. & Widiatmaka. (2020). Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna
Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hidayat, J. J., Muh.Yusuf., & Elis, I. (2013). Dinamika Penjalaran Gelombang Menggunakan Model.
Jurnal Oseanografi, 2(27): 255–64.
Mustafa, M & Yudhicara. Karakeristik Pantai dan Resiko Tsunami di Kawasan Pantai Selatan
Yogyakarta. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. Jurnal Geologi
Kelautan, 5(3).
Nugraha, H. P., Indarjo, A., & Helmi, M. (2013). Studi Kesesuaian Dan Daya Dukung Kawasan
Untuk Rekreasi Pantai Di Pantai Panjang Kota Bengkulu. Diponegoro Journal of Marine
Research, 2(2), 130–139. https://doi.org/10.14710/jmr.v2i2.2474
Wabang, I. I., Yulianda, F., Adisusanto, H. (2017). Kajian Karakteristik Tipologi Pantai untuk
Pengembangan Wisata Rekreasi Pantai di Suka Alam Perairan Selat Pantar Kabupaten Alor.
Albacor, 1(2): 199-209.
Yulianda, F. (2019). Ekowisata Perairan Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari
dan Wisata Air Tawar. Bogor: IPB Press.
Yulisa, E. N., Yar, J., Dede, H. (2016). Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Pantai
Kategori Rekreasi Pantai Laguna Desa Merpas Kabupaten Kaur. Jurnal Enggano, 1(1): 97-111.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).