Karakteristik dan Potensi Mataair Panas untuk Pengeringan Komoditas Padi di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah
Sari
Daerah penelitian memiliki manifestasi panas bumi berupa mataair panas dengan sebagian besar penduduknya
melakukan usaha pertanian, termasuk padi. Padi untuk dapat dikonsumsi memerlukan proses pengeringan.
Daerah penelitian memiliki curah hujan yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di Desa Tegalsari, Kecamatan
Garung, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelian ini adalah mengetahui karakteristik dan
potensi mataair panas untuk pengeringan komoditas padi di Desa Tegalsari. Metode yang digunakan dalam
penelitian yaitu survei lapangan, uji laboratorium dan analisis kimia. Hasil penelitian menunjukkan suhu
permukaan mataair panas 43,1 oC, pH 7,1 dan debit mataair 2,73 l/s. Daerah penelitian memiliki curah hujan
yang tinggi. Tipe mataair panas berdasarkan analisis kimia yaitu fluida bikarbonat. Mataair panas berada pada
zona immature water. Perkiraan suhu reservoir menggunakan metode geothermometer yaitu 190 oC masuk ke
dalam entalpi sedang. Mataair panas di daerah penelitian memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai
pengeringan komoditas padi.
Kata Kunci: Geothermometer; Manifestasi; Mataair Panas; Pengeringan; Potensi
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aribowo, Y. (2011). Prediksi Temperatur Reservoar Panas bumi dengan Menggunakan Metoda
Geotermometer Kimia Fluida. Jurnal Teknik. 32(3). 234-238.
Arrahman, R., Ardian P. (2015). Perkiraan Suhu Reservoir Panas Bumi dari Sumber Mata Air Panas di
Nagari Panti, Kabupaten Pasaman Menggunakan Persamaan Geotermometer sebagai Dasar
Penentuan Potensi Panas Bumi. Jurnal Fisika Unand. 4(4). 391-396.
BPS Kabupaten Wonosobo. (2020). Kecamatan Garung dalam Angka.
Djainal, H. (2016). Karakteristik Mata Air Panas Daerah Panas Bumi Desa Akesahu Gamsungi
Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara. Jurnal Dintek.
(2). 1-5.
Ellis, A.J., Mahon. W.A.J. (1977). Chemistry and Geothermal Systems. Academic Press, 392pp: New
York.
Giggenbach, W.F. (1988). Geothermal Solute Equilibria Derivation of Na-K-Mg-Ca Geoindicators.
Geochim. Cosmochim. 52. 2749-2765.
Hermawan, H., Sri W., Eddy M. (2012). Sistem Panas Bumi Daerah Candi Umbul-Telomoyo
Berdasarkan Kajian Geologi dan Geokimia. Buletin Sumber Daya Geologi. 7(1). 1-6.
Ibradi A.D, E. Sutriyono, S. N. Jati. (2019). Kajian Geokimia Mata Air Panas sebagai Manifestasi
Geotermal Daerah Kamojang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Seminar Nasional AVoER
XI 2019.
Nicholson, K. (1993). Geothermal Fluids: Chemistry & Exploration Technique. Springer - Verlag,
Berlin.
Saptaji, Ir. N.M. Ph.D. (2009). Karakterisasi Reservoir Panas Bumi. Bandung: Training “Advanced
Geothermal Reservoir Engineering”.
Umar, E.P., Habibie A., Jamal R.H., Sitti M., Jamaluddin, Muhammad A.M. (2020). Pengaruh
Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Mata Air Panas Daerah Sulili Pinrang Sulawesi
Selatan. Makassar. Jurnal Geocelebes. 4(1). 41 – 45.
Widyanita, W. (2018). Potensi Penggunaan Energi Panas Bumi Berentalpi Rendah di Indonesia.
Seminar Nasional Teknologi.
Wowa, F., Danies A.W. (2017). Studi Geokimia untuk Pendugaan Suhu Reservoir Panas Bumi
Berdasarkan Analisis Solute Geothermometer di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih,
Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Proceeding, Seminar Nasional Kebumian Ke-
Peran Penelitian Ilmu Kebumian dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia.
Yahya, M. (2015). Kajian Karakteristik Pengering Fluidisasi Terintegrasi dengan Tungku Biomassa
untuk Pengeringan Padi. Padang: Jurnal Teknik Mesin. 5(2). 65-71.
DOI: https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6260
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6260.g4064
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN (Online): 2986-4062
This Journal indexed to :