Penilaian Indeks Risiko Lingkungan di TPA Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6273Abstrak
TPA Tanggan yang berlokasi di Kabupaten Sragen telah beroperasi selama 29 tahun sehingga menimbulkan
berbagai dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Kegiatan operasional TPA Tanggan menyebabkan bau tidak
sedap hingga ke pemukiman, pencemaran udara oleh gas metana, berkembang biaknya vektor penyakit seperti
lalat serta keberadaan air lindi yang tidak terolah juga berpotensi mencemari lingkungan sekitar. Dampak negatif
yang timbul akibat pengelolaan TPA Tanggan yang buruk menimbulkan risiko terhadap lingkungan. Tujuan
penelitian ini yaitu menilai indeks risiko lingkungan TPA Tanggan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No.3 Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey dan
pemetaan, metode uji laboratorium, metode wawancara serta metode pembobotan yang mengacu penilaian
Indeks Risiko Lingkungan dengan 27 parameter yang akan diujikan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8
parameter dengan nilai indeks risiko tinggi dan TPA Tanggan memiliki nilai indeks risiko sebesar 523,769 yang
termasuk dalam tingkat bahaya sedang sehingga TPA dapat diteruskan dan direhabilitasi menjadi lahan urug
terkendali.
Kata kunci: Indeks Risiko; Lingkungan; Sampah; Tempat Pemrosesan Akhir
Referensi
Darwati, S. 2010. Kajian Penerapan Penilaian Indeks Resiko Tempat Penimbunan Sampah di
Indonesia. Jurnal Permukiman, Vol. 5 No. 1 April 2010: 44-51
Hidayat, D., Suprianto, R., & Dewi, P. S. (2016). Penentuan kandungan zat padat (total dissolve solid
dan total suspended solid) di perairan Teluk Lampung. Analit: Analytical and Environmental
Chemistry, 1(1).
Hidup, K. L. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2016
Tentang Baku Mutu Lindi bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemroresan Akhir Sampah.
Indarto, A. M. (2007). Pengaruh kematangan sampah terhadap produksi gas metana (CH4) di TPA
Putri Cempo Mojosongo. Surakarta: Universita Sebelas Maret.
Puslitbang Pemukiman. (2010). Modul Pengolahan Sampah Berbasis 3R. Bandung : Kementrian
Pekerjaan Umum.
Ramadhani, J., Asrifah, R. D., & Widiarti, I. W. (2020). Pengolahan Air Lindi Menggunakan Metode
Constructed Wetland di TPA Sampah Tanjungrejo, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo,
Kabupaten Kudus. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian (JILK), 1(2), 1-8.
Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). Keanekaragaman hayati flora di Indonesia. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental
Management), 5(2), 187.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media Publishing.
Sugiyono, P. D. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alvabeta.
Suyasa, W. B., & Mahendra, M. S. (2016). Evaluasi dan Perencanaan Pengelolaan Sampah
Perkotaan. Denpasar : Udayana University Press.
Umum, M. P. (2013). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Nomor 03/PRT/M/2013. Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis. Jakarta.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).