Kajian Pengaruh Pemanfaatan Material Limbah Abu Batubara Dari PLTU
DOI:
https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8877Abstrak
Pada kegiatan pertambangan batubara merupakan hal yang baik untuk mengurangi biaya dalam kegiatan pertambangan, perbaikan kualitas tanah, dan mengurangi dampak lingkungan. Namun pemanfaatan limbah batubara atau faba masih belum bisa dilakukan oleh masyarakat karena komposisi kandungan faba masih terdapat golongan yang masuk dalam kriteria limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Sehingga dalam pemanfaatan fly ash masih perlu dilakukan beberapa perlakuan untuk bisa dimanfaatkan langsung pada lingkungan seperti penambahan komposisi media tanaman, kontruksi sipil, dan perbaikan pH tanah dan unsur hara pada tanah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan dari limbah abu batubara sebagai bahan yang dapat digunakan kembali. Pelaksanaan dalam penelitian dengan kualitatif menggunakan metode studi pustaka dan juga perlu dilakukan metode analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran hasil dari pemanfaatan limbah abu batubara. Hasil yang didapatkan parameter Cu dan Pb yang ada pada limbah abu batubara setelah dilakukan uji laboratorium didapatkan masih tergolong dalam limbah B3, yang mempunyai pengaruh toksik pada tanaman. Hasil penelitian yang telah dilakukan, pemanfaatan limbah abu batubara dapat digunakan sebagai bahan media tanam. Percobaan penggunaan limbah abu batubara sebagai media tanam selama 30 hari, didapatkan bahwa bibit tanaman masih belum memenuhi kriteria bibit siap tanam. Penggunaan limbah abu batubara tidak menimbulkan masalah pada pertumbuhan bibit tanaman selama 30 hari. Kondisi bibit tanaman tetap hidup tidak mengalami kematian atau mengalami kekeringan. Saran yang bisa dilakukan untuk pemanfaatan limbah abu batubara bisa dilakukan kembali dengan melakukan perawatan tanaman dengan rentan waktu lebih dari 30 hari, dengan memperhatikan perawatan tanaman dengan baik.
Kata kunci: abu Batubara, Kualitas Tanah, Pertambangan Batubara, Reklamasi, fly ashReferensi
Abbas, H., Jamaluddin, J., Arif, M., & Amiruddin, A. (2019). Analisa Pembangkit Tenaga Listrik Dengan Tenaga Uap Di Pltu. ILTEK : Jurnal Teknologi, 14(01), 2024–2028. https://doi.org/10.47398/iltek.v14i01.362
Arifin, B. (2009). Penggunaan Abu Batu Bara PLTU MPANAU Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung. SMARTek, 7(4), 220.
Basuki. (2009). Evaluasi status kesuburan tanah podsolik merah kuning pada beberapa desa di Kabupaten Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. Jurnal AGRIPEAT, 10(2), 87–93.
Drastinawati, Syafriadiman, & Hasibuan, S. (2016). Pengaruh Amelioran Formulasi terhadap Kualitas Tanah dan Air Kolam Gambut. April, 26–31. https://media.neliti.com/media/publications/189506-ID-pengaruh-amelioran-formulasi-terhadap-ku.pdf
Herjuna, S. (2011). Pemanfaatan Bahan Humat dan Abu Terbang Untuk Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Thesis, 26–31.
Iskandar. (2008). PEMANFAATAN BAHAN AMELIORAN ABU TERBANG PADA LINGKUNGAN TANAH GAMBUT: PELEPASAN HARA MAKRO. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/59708/ART2008_SWD.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Lestiani, D. D., Muhayatun, & Adventini, N. (2010). Karakteristik Unsur pada Abu Dasar dan Abu Terbang Batu Bara Menggunakan Analisis Aktivasi Neutron Instrumental. Sains Dan Teknologi Nuklir Indonesia, 11(1), 27–34.
Nurhayati, C., & Susanto, T. (2019). Pemanfaatan Fly Ash Batubara Sebagai Bahan Pada Unit Pengolahan Air Gambut. 26(2), 95–106.
Pinatih, I. D. A. S. P., Kusmiyarti, T. B., & Susila, K. D. (2015). Evaluasi status kesuburan tanah pada lahan pertanian di kecamatan denpasar selatan. Agroteknologi Tropika, 4(4), 282–292. http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAT
Prakoso, B. A., Rostyaningsih, D., Marom, A., Publik, J. A., Diponegoro, U., Profesor, J., Soedarto, H., & Dampak, E. (2016). EVALUASI DAMPAK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU ) TANJUNG JATI B di DESA TUBANAN KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA. Juournal of Public Policy and Management Review, 5(2), 1–14. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/10898
Priatmadi, Bambang Joko. Saidy, Akhmad Rizalli . Septiana, M. (2014). Pengaruh abu batubara terhadap perbaikan sifat kimia tanah di kalimantan selatan. 14(2), 1–6.
Rr Diah Nugraheni Setyowati, D. (2017). Studi pemilihan tanaman revegetasi untuk keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang. 14–20.
Susila, I. W. (2018). Teknik pengambilan sampel purposive. Jurnal Alfabeta, 1, 49–53.
Swara, N. A., Santoso, D. H., & Muryani, E. (2020). Evaluasi Kemampuan Lahan untuk Budidaya Holtikultura Pada Lahan Bekas Penambangan Batuan di Balerante, Kemalang, Klaten. Geomedia, 18(1), 60–67.
Wardhani, E., Sutisna, M., & Dewi, A. (2012a). Evaluasi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) Batubara Sebagai Campuran Media Tanam Pada Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum). Jurnal Itenas Rekayasa, 16(1), 218821.
Wardhani, E., Sutisna, M., & Dewi, A. (2012b). Evaluasi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) Batubara Sebagai Campuran Media Tanam Pada Tanaman Tomat (SolaWardhani, E., Sutisna, M., & Dewi, A. (2012). Evaluasi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) Batubara Sebagai Campuran Media Tanam Pada Tanaman Tomat (Sol. Jurnal Itenas Rekayasa, 16(1), 218821.
Winarno, H., Muhammad, D., & Wibowo, Y. G. (2019). Pemanfaatan Limbah Fly Ash Dan Bottom Ash Dari Pltu Sumsel-5 Sebagai Bahan Utama Pembuatan Paving Block. Jurnal Teknika, 11(1), 1067. https://doi.org/10.30736/jt.v11i1.288
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
a. Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
b. Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
c. Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).