Analisis Tingkat Pencemaran Air pada Laguna Trisik Akibat Limbah Tambak Udang di Desa Banaran, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo
Sari
penggunaan lahan dengan munculnya kolam-kolam tambak udang di sepanjang pesisir. Salah satunya terletak di
Desa Banaran, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo. Perkembangan budidaya tambak udang
menimbulkan permasalahan baru yaitu terjadi pencemaran air di Laguna Trisik dikarenakan pembuangan air
limbah hasil panen budidaya tambak udang yang dibuang langsung tanpa pengolahan ke laguna. Sebelumnya
Laguna Trisik dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Banaran untuk budidaya perikanan seperti ikan nila dan ikan
bandeng. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi di Laguna Trisik akibat dari
limbah tambak udang dengan menganalisis kualitas air di Laguna Trisik. Penelitian dilakukan dengan metode
kuantitatif yaitu perhitungan indeks pencemaran dengan parameter yang diuji adalah Total Suspended Solid
(TSS), Biological Oxygen Demand (BOD), pH, amonia, dan fosfat serta kelimpahan bakteri. Hasil pengujian
didapatkan air laguna telah melebihi nilai baku mutu menurut Peraturan Gubernur DIY No 20 Tahun 2008 dan
hasil perhitungan indeks pencemaran didapatkan hasil tercemar ringan dan tercemar sedang dengan angka indeks
sebesar 4,848 sampai dengan 5,5256.
Kata kunci : Laguna; Tambak Udang; Tingkat Pencemaran; Limbah Cair; Fosfat; Amonia
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ariadi, H., Wafi, A., Musa, M., & Supriatna, S. (2021). Keterkaitan Hubungan Parameter
Kualitas Air Pada Budidaya Intensif Udang Putih (Litopenaeus vannamei). Samakia:
Jurnal Ilmu Perikanan, 12(1), 18-28.
Chakravarty, M.S, Ganesh P.R.C, Amarnath D, Shanthi Sudha B, and Srinu Babu. T (2020).
Spatial variation of water quality parameters of shrimp (Litopenaeus vannamei)
culture ponds at Narsapurapupeta, Kajuluru and Supriatna, et al. Journal of
Fisheries and Marine Research Vol. 4 No.3
Hamuna, B. (2018). Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan
Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu
Lingkungan.
Mukhtasor. (2007). Pencemaran Pesisir dan Laut. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
Paena, M., Syamsuddin, R., & Tandipayuk, H. (2020). Estimasi Beban Limbah Organik Dari
Tambak Udang Superintensif Yang Terbuang Di Perairan Teluk Labuange. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis, 12(2), 507-516.
Raja, S. (2005). Wajah Tambak Udang. Medan : WALHI.
Ramadani, A. H., Wijayanti, A., & Hadisusanto, S. (2012). Komposisi Dan Kemelimpahan
Fitoplankton Di Laguna Glagah Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. In Proceeding Biology Education Conference: Biology,
Science, Enviromental, and Learning (Vol. 10, No. 1)
Rasmiati, E., Nedi, S., & Amin, B. (2017). Analisis kandungan bahan organik total dan
kelimpahan fitoplankton di Perairan Muara Sungai Dumai Provinsi Riau. Skripsi.
Pekanbaru: Universitas Riau.
Rustam, (2005). Analisis dampak kegiatan pertambakan terhadap daya dukung kawasan pesisir
(Studi kasus tambak udang Kabupaten Barru sulawesi Selatan. Bogor : Institut Pertanian
Bogor.
Tjahjo, D. W. H., & Riswanto, R. (2013). Status Terkini dan Alternatif Pengelolaan Sumber
Daya Ikan di Laguna Segaraanakan, Cilacap. Jurnal Kebijakan Perikanan
Indonesia, 5(1), 9-16.
DOI: https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8889
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8889.g5034
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN (Online): 2986-4062
This Journal indexed to :