Karakteristik dan Potensi Mata Air Panas Untuk Pengeringan Biji Kopi Di Candi Gedong Songo, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Sari
Daerah penelitian memiliki manifestasi panas bumi berupa mata air panas dengan sebagian besar penduduknya melakukan usaha pertanian, termasuk petani kopi. Biji kopi untuk dapat dikonsumsi memerlukan proses pengeringan. Pengeringan menggunakan mata air panas tidak akan menghasilkan emisi dan tidak mengkhawatirkan cuaca. Daerah penelitian memiliki curah hujan yang tinggi. Penelitian dilakukan di Candi Gedong Songo, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan potensi mata air untuk pengeringan biji kopi di Desa Candi. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu survei lapangan, uji laboratorium dan analisis kimia. Hasil penelitian menunjukkan suhu permukaan mata air panas 63 oC, pH 2.7 dan debit mata air 0.325 l/s. Daerah penelitian memiliki curah hujan yang tinggi. Tipe mata air panas berdasarkan analisis kimia yaitu air sulfat (SO4). Mata air panas berada pada zona immature water. Perkiraan suhu reservoir menggunakan metode geothermometer yaitu 354 oC masuk ke dalam entalpi tinggi. Mata air panas di daerah penelitian memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pengeringan biji kopi.
Kata Kunci: Geothermometer, Manifestasi, Mata Air Panas, Pengeringan, Potensi, Biji kopi, Pengeringan
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aribowo, Y. (2011). Prediksi Temperatur Reservoar Panas bumi dengan Menggunakan Metoda Geotermometer Kimia Fluida. Jurnal Teknik. 32(3). 234-238.
Arrahman, R., Ardian P. (2015). Perkiraan Suhu Reservoir Panas Bumi dari Sumber Mata Air Panas di Nagari Panti, Kabupaten Pasaman Menggunakan Persamaan Geotermometer sebagai Dasar Penentuan Potensi Panas Bumi. Jurnal Fisika Unand. 4(4). 391-396.
BPS Kabupaten Semarang. (2020). Kecamatan Bandungan dalam Angka.
Djainal, H. (2016). Karakteristik Mata Air Panas Daerah Panas Bumi Desa Akesahu Gamsungi Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten Halmahera Barat Propinsi Maluku Utara. Jurnal Dintek. 9(2). 1-5.
Ellis, A.J., Mahon. W.A.J. (1977). Chemistry and Geothermal Systems. Academic Press, 392pp: New York.
Giggenbach, W.F. (1988). Geothermal Solute Equilibria Derivation of Na-K-Mg-Ca Geoindicators. Geochim. Cosmochim. 52. 2749-2765.
Hermawan, H., Sri W., Eddy M. (2012). Sistem Panas Bumi Daerah Candi Umbul-Telomoyo Berdasarkan Kajian Geologi dan Geokimia. Buletin Sumber Daya Geologi. 7(1). 1-6.
Ibradi A.D, E. Sutriyono, S. N. Jati. (2019). Kajian Geokimia Mata Air Panas sebagai Manifestasi Geotermal Daerah Kamojang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Seminar Nasional AVoER XI 2019.
Nicholson, K. (1993). Geothermal Fluids: Chemistry & Exploration Technique. Springer - Verlag, Berlin.
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.52 Tahun 2012. Tentang Pedoman Penanganan Pasca Panen Kopi.
Saptadji, Ir. N.M. Ph.D. (2009). Karakterisasi Reservoir Panas Bumi. Bandung: Training “Advanced Geothermal Reservoir Engineering”.
Suharwanto. (2019). Warisan Air Panas Kaliulo sebagai Campuran dalam Memasak bagi Penduduk Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian (JILK), 2(1), 46.
Udhma, K. N., Irawan, A. B., & Santoso, D. H. (2021). Karakteristik dan Potensi Mataair Panas untuk Pengeringan Komoditas Padi di Desa Tegalsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Prosiding Satu Bumi, 289–294.
Umar, E.P., Habibie A., Jamal R.H., Sitti M., Jamaluddin, Muhammad A.M. (2020). Pengaruh Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Mata Air Panas Daerah Sulili Pinrang Sulawesi Selatan. Makassar. Jurnal Geocelebes. 4(1). 41 – 45.
Wahyudi, W. (2006). Kajian Potensi Panas Bumi Dan Rekomendasi Pemanfaatannya Pada Daerah Prospek Gunungapi Ungaran Jawa Tengah. Jurnal Bimipa, 16(1), 41–48.
Widyanita, W. (2018). Potensi Penggunaan Energi Panas Bumi Berentalpi Rendah di Indonesia. Seminar Nasional Teknologi.
Wowa, F., Danies A.W. (2017). Studi Geokimia untuk Pendugaan Suhu Reservoir Panas Bumi Berdasarkan Analisis Solute Geothermometer di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Proceeding, Seminar Nasional Kebumian Ke-10 Peran Penelitian Ilmu Kebumian dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8907
DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8907.g5048
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN (Online): 2986-4062
This Journal indexed to :