Arahan Konservasi Mata Air Untuk Kebutuhan Air Bersih di Dusun Kediwung, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY

Salma Ayunda Nur Raisa, Aditya Pandu Wicaksono, Ayu Utami, Andi Renata Ade Yudono, Dian Hudawan Santoso

Sari


Dusun Kediwung memiliki tiga mata air yaitu Mata Air Pancuran, Mata Air Kediwung, dan Mata Air Gumelem sebagai sumber air utama digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Selama musim kemarau, terdapat penurunan kuantitas pada ketiga mata air. Dusun Kediwung pernah mengalami kemarau panjang sehingga dibutuhkan konservasi mata air untuk memenuhi terhadap kebutuhan air bersih warga. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui arahan konservasi yang tepat untuk mata air dan daerah imbuhan. Metode penelitian menggunakan metode survey dan pemetaan, metode volumetrik, wawancara, pengolahan data kuantitatif, uji laboratorium, serta metode sampling dengan purposive sampling. Secara debit Mata Air Pancuran dan Mata Air Kediwung kelas VI sedangkan Mata Air Gumelem kelas VIII. Mata air hanya memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 35.000 L/hari, namun masih kekurangan air bersih sebanyak 11.900 L/hari. Mata air di Dusun Kediwung mengandung kesadahan yang dapat membahayakan kesehatan. Arahan pengelolaan yang digunakan ialah dengan pembuatan bangunan Pemanenan Air Hujan (PAH) dan bangunan filtrasi dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Dusun Kediwung.


Kata kunci: Mata Air, Penangkap Air Hujan, Filtrasi, Sanitasi Air, SDG

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aditya, N. (2015). Pemilihan Lokasi Sumber Mata Air Untuk Pembangunan Jaringan Air Bersih Pedesaan. Seminar Nasional Teknik SIpil V, 321–329.

Agustira, R., Lubis, K. S., & Jamilah. 2013. Kajian Karakteristik Kimia Air, Fisika Air dan Debit Sungai Pada Kawasan DAS Padang Akibat Pembuangan Limbah Tapioka. Jurnal Online Agroekoteknologi, 1(3), 615–625.

Balitbang PU. (2014). Penampungan Air Hujan. In Modul Sosialisasi Dan Diseminasi Standar Dan Manual.

Harsoyo, B. (2010). Teknik Pemanenan Air Hujan (Rain Water Harvesting) Sebagai Alternatif Upaya Penyelamatan Sumberdaya Air Di Wilayah Dki Jakarta. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 11(2), 29.

Hattum, T. Van, & Worm, J. (2006). Rainwater harvesting for domestic use. In Water International (Vol. 16).

Pratistho, Bambang., Puji Pratiknyo, Achmad Rodhi, Carolus Prasetyadi, Yulian Kurnia Munandar, Muhammad Ridwan Massora. 2018. Hubungan Struktur Geologi dan Sistem Air Tanah. Yogyakarta: LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta Press.

Renata Ade Yudono, A., Mulyawan, W. M., & Sungkowo, A. (2020). Potensi Ketersediaan Air Pada Ruas Bekas Sungai Di Desa Kenep , Kecamatan Sukoharjo , Kabupaten Sukoharjo , Jawa Tengah Penulis Sumber Diterbitkan Oleh Doi : Program Studi Pendidikan Geografi , STKIP PGRI Sumatera Barat Untuk Mengutip Artikel ini : Jurnal. Jurnal Spasial : Penelitian , Terapan Ilmu Geografi Dan Pendidikan Geografi, 7, 62–69.

Susana, T. (2003). Air Sebagai Sumber Kehidupan. Oseana, XXVIII(3), 17–25.

Yogafanny, E., Yohan, K. O., & Sungkowo, A. (2018). Treatment of brackish groundwater by zeolite filtration in Sumur Tua Wonocolo, Kedewan, Bojonegoro, East Java. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 212(1).

Yulistyorini, A. (2011). Pemanenan Air Hujan Sebagai Alternatif Pengelolaan Sumberdaya Air di Perkotaan. Teknologi Dan Kejuruan, 34(1), 105–114.




DOI: https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8909

DOI (PDF): https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8909.g5050

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN (Online): 2986-4062

This Journal indexed to : 

DESKRIPSI GAMBAR