PREDIKSI PENURUNAN MUKA AIR TANAH AKIBAT PEMOMPAAN DI DAERAH JOGONALAN KLATEN JAWA TENGAH

Lanjar Sudarto

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi penurunan muka air tanah akibat pemompaan untuk kepentingan irigasi di daerah Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah. Prediksi dilakukan dengan Program bantu MODFLOW (A Modular Three-Dimensional Finite-Difference Ground-Water Flow Model). Daerah penelitian adalah merupakan kawasan pertanian yang potensial untuk daerah Klaten-Jawa Tengah, yang terkendala ketersediaan air irigasi. Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pertanian tersebut dikembangkan 23 sumur pompa air tanah tertekan (Air Bawah Tanah), debit berkisar 21 sd 38 lt/dt. Kebutuhan air cukup besar pada Musim Kemarau (Bulan Maret sd Juli) dapat mencapai 62mm/hari. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut dilakukan pemompaan air tanah yang akan berakibat penurunan muka air tanah di daerah tersebut. Mengingat lahan pertanian tersebut berdekatan dengan pemukiman penduduk dimana air tanah banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih. Daerah penelitian terletak pada 7o30’ -7o50’LS dan 110o25’ – 110o40’BT. Kondisi agroklimat daerah penelitian termasuk dalam kategori C2 (5-6 bulan basah dan 2-4 bulan kering). Curah hujan rata-rata bulanan tertingi Bulan Januari (360,1mm/bulan), curah hujan tahunan rata-rata 1897mm/tahun. Secara fisiografis merupakan dataran Merapi. Secara geologi material didominasi oleh produk vulkanik Merapi (pasir, tufa, breksi dan pumice). Karakteristik aquifer yang diinterpretasikan dari diskripsi lubang bor dan analisis geofisik, ketebalan akuifer 57 sd 75m; elevasi dasar akuifer 58m (dpl) di daerah bagian selatan dan 93m (dpl) di daerah bagian utara. Berdasarkan uji pemompaan diperoleh nilai transmisivitas 97,22 sd 456,77m2/hari. Nilai Storativitas berkisar antara 6,787.10-4 sd 1,361.10-3. Kebutuhan air dari volume pemompaan per bulan, tertinggi Awal Musim Tanam Kemarau Bulan April 854,26 (x1000m3) dan tertendah Musim Penghujan, September 88,81 (x1000m3). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut rata-rata Debit aktual (Qa) berada pada 1,06 Debit Pemompaan (Qp), sehingga mulai Bulan April sd Agustus terjadi penurunan muka air tanah sebesar 2,05 sd 7,88m. Usaha menekan penurunan muka air tanah dapat dilakukan dengan mengurangi kebutuhan air pada puncak kegiatan tanam pada Bulan April, dilakukan dengan variasi waktu kegiatan tanam atau variasi jenis tanaman yang diusahakan sehingga menekan kebutuhan puncak pada waktu tertentu.


References


Anderson MP., Woessuer WW., 1992, Applied Groundwater Modeling-Simulation of Flow and Advection Transport, Academic Press.Inc., California.

Erdeiyi M., Golfi J., 1988, Surface and Subsurface Mapping in Hidrogeologi, Akademiai Kiado, Badapest.

Freeze RA., Cherry JA., 1979, Groundwater, Printice-Hal., Inc., New Jersy.

Donald GM., Harbaugh W., 1990. MODFLOW (A Modular Three-Dimensional Finite-Difference Ground-

Water Flow Model), U.S. Geological Survey, Department of The Interior, National Center. Virginia.

Takeda K., Sastrodarsono S., 1979, Hidrologi untuk Pengairan. Pradnya

Paramita, Jakarta.

Todd DK., 1980, Groundwater Hidrolog, 2th ed., John Willey and Sons.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.