PENGEMBANGAN SENSOR KOMPAS DIGITAL DAN SENSOR AKSELERASI UNTUK MEMANTAU GERAKAN TANAH PADA BIDANG LONGSOR DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Abstract
Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Sebaran bencana longsor sangat luas karena lebih dari 60% wilayah daratan di Indonesia merupakan daerah rawan longsor. Fakta menunjukkan bahwa masyarakat sering menjadi korban akibat belum optimalnya fungsi sistem peringatan dini bencana tanah longsor. Salah satu upaya pengurangan risiko bencana tersebut adalah dengan menerapkan teknologi sensor elektronis dalam sistem peringatan dini tanah longsor. Dalam paper ini pergerakan tanah dijadikan fokus utama dalam pemantauan, dimana perubahan posisi permukaan tanah menjelang longsor adalah parameter utama yang akan dipantau yang mengacu pada [creep theory]. Peranti yang dikembangkan dalam paper ini adalah alat yang dapat memantau perubahan kemiringan tanah pada sumbu X dan sumbu Y menggunakan sensor akselerasi. Peranti ini akan memberikan peringatan dini berupa suara sirine jika terjadi perubahan kemiringan tanah yang telah melampaui batas aman. Fitur tambahan pada peranti ini adalah sensor kompas digital yang dapat memantau arah diagonal dari perubahan kemiringan tanah akibat tanah longsor. Pemantauan arah diagonal bertujuan untuk memprediksi arah longsoran tanah untuk menentukan jalur evakuasi yang aman. Hasil sistem yang dikembangkan mempunyai resolusi sebesar 1° dengan jangkauan pengukuran antara 0°-85° pada sumbu X dan sumbu Y. Sedangkan pemantauan arah diagonal mempunyai resolusi sebesar 1° dengan jangkauan pengukuran antara 0°-359°. Spesifikasi tersebut sudah memenuhi kriteria untuk membangun sistem peringatan dini tanah longsor.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anonim, 2008, Pengenalan Gerakan Tanah, http://www.esdm.go.id/publikasi/lainlain/doc_download/489-
pengenalan-gerakan-tanah.html, diakses tanggal 1 April 2012.
Anonim, 2010, Profil, http://www.ews-ugm.com/profil/, diakses tanggal 1 April 2012.
D. Hanto, B. Widiyatmoko, B. Hermanto, P. Puranto, and L.T. Handoko, 2010, Real-time inclinometer using accelerometer MEMS, http://arxiv.org/abs/1103.1678, diakses tanggal 1 April 2012
Fukuzono, T. (1985) A new method for predicting the failure time of a slope. Proc. 9th Int. Conf. and Field Workshop on Landslides, Tokyo, p.145–150
Herry Z. Kotta, Kalvein Rantelobo, Silvester Tena, Gregorius Klau, 2010, Wireless Sensor Network for Landslide Monitoring in Nusa Tenggara Timur, TELKOMNIKA, Vol.9, No.1, April 2011, pp. 9~18e- ISSN: 2087-278X, Kupang, NTT, p-ISSN: 1693-6930
Karnawati, D. 2005 Bencana Alam Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya. Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. ISBN 979-95811-3-3.
Ministry of Land, Infrastructure and Transport, Japan (MLIT), 2004: Guidelines for Construction Technology Transfer, Development of Warning and Evacuation System against Sediment Disasters in Developing Countries, 2010: www.mlit.go.jp/sogoseisaku/inter/keizai/gijyutu/pdf/sediment_e.pdf,
diakses tanggal 1 April 2012.
Saito, M. (1965) Forecasting the time of occurrence of a slope failure. Proceedings of the Sixth International Conference on Soil Mechanics and Foundation Engineering, Montreal, Canada, Vol. 2, pp. 537-541.
Varnes, D.J. (1982) Time-deformation relations in creep to failure of earth materials. Proceedings of the Seventh Southeast Asian Geotechnical Conference , (McFeat-Smith &. Lumb ed.) Hong Kong, Vol. 2, pp. 107- 130.
Walter. K., Niemeyer. F., Bill. R., 2008, Geosensor Web Enablement in Early Warning System for Landslides, http://www.ikg.unihannover.de/geosensor/Lecture/Thursday/Session4/sess4_walter_niemeyer.pdf, Diakses tanggal 1 April 2012.
Refbacks
- There are currently no refbacks.