Karakteristik batugamping Formasi Wapulaka dan pemanfaatannya sebagai bahan galian industri di Desa Wuna, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara
DOI:
https://doi.org/10.31315/jmel.v5i1.4030Abstract
Daerah penelitian merupakan kawasan karst yang tersusun atas batugamping terumbu berumur Plistosen. Secara administrasi, daerah penelitian terletak pada Desa Wuna, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Hamparan batugamping terumbu tidak hanya dapat dimanfaatkan dalam geokonservasi, namun juga sebagai bahan industri. Metode yang digunakan adalah metode lapangan geologi dan pekerjaan laboratorium dengan data luaran utama adalah deskripsi sayatan tipis batugamping dan kandungan senyawa mayor batugamping. Pengolahan data lapangan menggunakan analisis petrografi dalam pemerian batuan dan analisis geokimia senyawa mayor untuk mengetahui jenis pemanfaatan batugamping. Batugamping dijumpai pada satuan perbukitan karst dan pedataran. Litologi penyusun berupa wackestone dan packstone yang kaya akan fragmen bioclast, kalsit, aragonit, mineral sekunder, dan porositas yang intens. Batugamping didominasi oleh CaO (kalsium oksida) dengan kadar rata-rata 94,44%. Beberapa sampel memiliki kadar MgO (magnesium oksida) tinggi hingga mencapai 4,4% yang mengindikasikan proses dolomitisasi. Data geokimia menunjukkan batugamping dapat digunakan untuk berbagai keperluan bahan industri seperti: industri semen, bata silika, soda abu, karbit, dan pemurnian baja. Batugamping packstone dan wackstone untuk bahan industri dicirikan oleh kelimpahan lumpur karbonat dan aragonit, serta minimnya mineral sekunder.
References
Boggs, S. (2009). Petrology of sedimentary rocks (2 ed.). Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511626487
Boggs, S. (2014). Principles of Sedimentology and Stratigraphy (5 ed.). Pearson Education Limited.
Davidson, J. W. (1991). The geology and prospectivity of Buton Island, S.E. Sulawesi, Indonesia. Proceedings Indonesian Petroleum Association Twentieth Annual Convention, 210–216.
Flugel, E. (2009). Microfacies of Carbonate Rocks: Analysis, Interpretation, and Application (2 ed.). Springer.
Kusdarto. (2006). Prospek pemanfaatan lempung Danau Limboto sebagai bahan baku semen. Buletin Sumber Daya Geologi, 1(3), 30–34.
Permana, A. (2018). Potensi batugamping terumbu Gorontalo sebagai bahan galian industri berdasarkan analisis geokimia XRF. EnviroScienteae, 14(3), 174–179. https://doi.org/10.20527/es.v14i3.5688
Rusmana, E., Sukido, Sukarna, D., Haryono, E., & T. O. Simandjuntak. (1993). Peta Geologi Lembar Lasusua-Kendari, Sulawesi, skala 1 : 250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Santika, A. W., & Mulyadi, D. (2017). Geokimia batugamping daerah Montong, Tuban, Jawa Timur. RISET Geologi dan Pertambangan, 27(2), 227–238. https://doi.org/10.14203/risetgeotam2017.v27.493
Scholle, P. A., & Scholle, D. S. U. (2003). A Color Guide to the Petrography of Carbonate Rocks: Grains, textures, porosity, diagenesis. American Association of Petroleum Geologists.
Sikumbang, N., Sanyoto, P., Supandjono, R. J. B., & Gafoer, S. (1995). Peta Geologi Lembar Buton, Sulawesi Tenggara, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Suhala, S., & Arifin, M. (1997). Bahan galian industri. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral.
Sukandarrumidi. (2016). Bahan galian industri (4 ed.). UGM Press.
Tucker, M. E. (2001). Sedimentary Petrology: An Introduction to the origin of Sedimentary Rocks (3 ed.). Blackwell Science.
Widiarso, D. A., Kusuma, I. A., & Fadhlillah, A. P. (2018). Penentuan potensi sumberdaya batugamping sebagai bahan baku Semen Daerah Gandu dan Sekitarnya, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Teknik, 38(2), 92–98. https://doi.org/10.14710/teknik.v38i2.13213
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).