INISIASI ORGANISASI DAN TEKNOLOGI HAMMER MILL SERTA PRESSING OTOMATIS UNTUK PENGEMBANGAN USAHA BRIKET

Authors

  • Nilawati Fiernaningsih Politeknik Negeri Malang
  • Pudji Herijanto Politeknik Negeri Malang
  • Beauty Anggraheny Ikawanty Politeknik Negeri Malang
  • Muhammad Akhlis Rizza Politeknik Negeri Malang
  • Windi Zamrudy Politeknik Negeri Malang
  • R N Akhsanu Takwim Politeknik Negeri Malang

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan pada Usaha Mikro Kecil (UMK) Bathok Koi di Kota Blitar dilatarbelakangi oleh potensi besar pemanfaatan limbah tempurung kelapa yang selama ini belum dioptimalkan secara maksimal. Tempurung kelapa yang melimpah umumnya hanya dimanfaatkan sebagai arang bakar tradisional dengan nilai ekonomi rendah, sehingga diperlukan inovasi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambahnya. Permasalahan utama yang dihadapi mitra mencakup keterbatasan teknologi pengolahan, rendahnya pengetahuan tentang manajemen produksi, serta belum adanya struktur organisasi usaha yang sistematis dan kemitraan bahan baku yang berkelanjutan. Menjawab permasalahan tersebut, program PkM ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif melalui koordinasi, diskusi, pelatihan, pendampingan, serta pengadaan teknologi tepat guna. Metode pelaksanaan terdiri atas beberapa tahapan, yaitu pengadaan dan instalasi mesin hammer mill, mixer, dan pressing otomatis, pelatihan teknis pengoperasian dan perawatan mesin, pembentukan struktur organisasi usaha, serta fasilitasi kemitraan bahan baku dengan pihak produsen minyak kelapa murni (VCO). Hasil pelaksanaan program menunjukkan bahwa mitra berhasil meningkatkan kapasitas produksi briket dengan kualitas yang memenuhi standar ekspor, baik dari aspek kepadatan, homogenitas bahan, maupun kualitas nyala. Selain itu, mitra memperoleh keterampilan baru dalam manajemen produksi, pengendalian mutu, dan tata kelola organisasi usaha yang lebih terstruktur. Keberhasilan menjalin kemitraan bahan baku dengan pemasok tempurung kelapa juga menjamin kontinuitas usaha sehingga produksi dapat berjalan secara konsisten. Perubahan kondisi mitra terlihat jelas, di mana sebelumnya usaha Bathok Koi masih bersifat tradisional dengan keterbatasan teknologi dan sistem manajemen, kini telah berkembang menjadi usaha yang lebih modern, efisien, dan siap bersaing di pasar ekspor. Dengan demikian, kegiatan PkM ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan mendasar mitra, tetapi juga memberikan dampak berkelanjutan dalam penguatan kapasitas produksi, manajemen usaha, serta peningkatan daya saing produk berbasis limbah tempurung kelapa.

Downloads

Published

01-12-2025

Issue

Section

Articles