IMPLEMENTASI EKONOMI SIRKULER MELALUI BUDIDAYA MAGGOT DAN PEMBERDAYAAN POTENSI DESA PURWODADI DALAM
Abstract
Permasalahan di lingkungan masyarakat terjadi di berbagai daerah, mencakup aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Salah satu wilayah yang menghadapi tantangan itu adalah Desa Purwodadi Dalam, yang terletak di Kec. Tanjung Sari, Kab. Lampung Selatan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa di desa tersebut memiliki berbagai potensi masalah yaitu belum adanya sistem pengelolaan limbah industri dan domestik yang terpadu, ancaman bencana kekeringan, dan ancaman bencana kebakaran lahan. Selain disebabkan oleh aktivitas industri skala rumah tangga, peternakan, dan pertanian, serta aktivitas domestik, berbagai ancaman tersebut juga disebabkan karena Desa Purwodadi Dalam sebagian kecil berada di wilayah Hutan Register 40 (Gedong Wani) yang dikelola oleh warga dengan pola yang belum berkelanjutan. Di desa tersebut terdapat sekitar 30 industri tahu dan beberapa peternakan ayam dan sapi dengan limbah yang belum terkelola dengan baik. Limbah ampas tahu dapat dimanfaatkan dalam budidaya maggot Black Soldier Flies (BSF) untuk menjawab permasalahan tingginya harga pakan ternak. Budidaya maggot ini memberikan nilai tambah bagi limbah ampas tahu, dan limbah domestik yang saat ini belum terkelola untuk dimanfatkan sebagai pakan maggot. Untuk itu telah dibuat inovasi biopond yang akan memudahkan proses budidaya maggot dan menghasilkan maggot yang bersih dan minim kontaminasi sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Selanjutnya perlu dilakukan scale up budidaya maggot untuk hasil yang lebih baik lagi.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
