PEMANFAATAN LAHAN SEMPIT DENGAN BERTANAM HIDROPONIK SEBAGAI UPAYA PENYEDIAAN SAYURAN BAGI DAWIS “DAHLIA” KARANGPLOSO

Authors

  • Moechammad Sarosa Politeknik Negeri Malang
  • Septriandi Wirayoga Politeknik Negeri Malang
  • Isa Mahfudi
  • Chandrasena Setiadi
  • Yunia Mulyani Azis

Abstract

Dawis (Dasa Wisma) Dahlia adalah kelompok ibu-ibu rumah tangga di Perum GPA Karangploso Malang yang memiliki hobi berkebun. Tempat tinggal mereka di lingkungan perumahan menjadikan lahan pertaniannya terbatas, sehingga untuk mengembangkan hobinya mereka menyampaikan keluhannya ke pengabdi. Permasalahan ini menjadi tujuan pelaksanaan pengabdian yaitu edukasi bertani di lahan sempit menggunakan sistem hidroponik. Tahapan kegiatan diawali dengan mengenalkan sistem hidroponik, kelebihan dan kekurangan serta mengenalkan jensi-jenis tanaman yang dapat dibudidayakan secara hidroponik. Pelatihan dimulai dengan mengajarkan bagaimana menyiapkan instalasi sistem hidroponik karena keberhasilan budidaya ditentukan oleh kelancaran sirkulasi dan kestabilan kandungan nutrisi air termasuk cara mengukurnya. Beberapa jenis tanaman telah dilatihkan diantaranya budi daya kangkung. Antusiasme terpancar dari aktivitas mereka dalam mengikuti pelatihan dan merawat tanaman. Pendampingan telah dilakukan sejak mulai tanam sampai dengan saat panen. Beberapa kendala mereka temukan diantaranya masalah penyemaian bibit karena diperlukan kesabaran dan ketelatenan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pemahaman sistem hidroponik dan cara budidaya sayuran. Karena keterbatasan lahan yang digunakan maka hasil kebun masih terbatas, namun demikian mereka telah memahami keuntungan yang diperoleh dari budidaya hidroponik. Kegiatan ini telah berhasil menuntaskan budi daya kangkung secara hidroponik. Dengan menggunakan lahan seluas kurang lebih 2x3=6 meter persegi, dengan jumlah lubang tanam sekitar 350 lubang maka dalam sekali panen dengan usia tanam sekitar 30 hari telah dihasilkan kangkung sebanyak kurang lebih 200 ikat dengan diameter ikatan 4-5 cm. Kangkung yang ditanam secara hidroponik memiliki kelebihan diantaranya kesegaran lebih tahan lama dan kerenyahan setelah dimasak selain tanaman lebih bersih dibandingkan dengan kangkung yang dibudidaya di tanah. Karena kelebihan-kelebihan tersebut, maka tanaman hidroponik memiliki harga jual lebih tinggi dibandingkan kangkung yang ditanam di tanah atau di aliran sungai. Dengan asumsi harga jual kangkung Rp. 2.500,-  per ikat, maka dengan lahan 6 meter persegi  akan dihasilkan dana Rp. 500.000,- per sekali tanam.

Downloads

Published

04-12-2025

Issue

Section

Articles